Sudah Ada Solusi Terkait Beasiswa, Anwari: Kampus Harus Beri Toleransi
Terhadap solusi ini tentunya pemerintah daerah dan pihak perguruan tinggi tentunya harus sama-sama proaktif.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sambas, Anwari, S.Sos., M.Ap mengatakan pada Hearing siang tadi sudah ada solusi dari pihak Pemda terkait dengan masalah Beasiswa untuk mahasiswa Politeknik Negeri Sambas (Poltesa) dan Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin (IAIS) Sambas.
"Bantuan beasiswa yang belum cair di tahun 2019 sudah mendapatkan solusi yang baik dari pemerintah daerah. Tentang bagaimana solusi tersebut nanti akan dianggarkan di tahun 2020 di perubahan," ujarnya, Kamis (18/6/2020) di DPRD Kabupaten Sambas.
"Nantinya akan di salurkan berupa hibah kepada lembaga yaitu lembaga pendidikan Politeknik dan IAIS," ungkap Anwari.
Dengan adanya solusi itu, ia berharap agar Pemda dan pihak perguruan tinggi bisa sama-sama proaktif membangun komunikasi antara satu dan lainnya.
• Pasien Covid-19 di Kapuas Hulu Sembuh, Ini Pesan Bupati AM Nasir
"Terhadap solusi ini tentunya pemerintah daerah dan pihak perguruan tinggi tentunya harus sama-sama proaktif. Karena pembahasan perubahan akan terjadi di bulan Juni dan selesai perubahan mungkin di bulan September," katanya.
Oleh karenanya, kata dia pencarian beasiswa tersebut mungkin saja terjadi pada saat setelah pembahasan perubahan anggaran.
"Dari tahap pencairan dana yang kita harapkan di semester awal, tentunya tidak cocok. Karenanya mungkin akan bisa digunakan setelah perubahan," tuturnya.
Untuk itu, ia berharap agar pihak kampus juga bisa mengerti dan memberi toleransi kepada para mahasiswa yang menerima beasiswa. Dan jika akan melaksanakan penyelesaian tugas akhir bisa dilakukan.
"Karenanya untuk penganggaran ini saya harapkan kepada pihak kampus bisa memberikan toleransi juga kepada mahasiswa semester akhir yang tentunya mungkin pembayaran SPP nya terlambat," ungkapnya.
"Dan kepada mahasiswa jangan menjadi hal ini sebagai momok untuk tidak melanjutkan kuliah atau menyelesaikan kuliahnya," tutup Anwari.
Komit Dukung Program Pendidikan
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sambas, Ferdinan Syolohin mengatakan dari Hearing yang dilakukan tadi, diperoleh informasi bahwa anggaran untuk beasiswa di Sambas itu masih ada.
"Tadi di informasikan oleh Bakeuda (Badan keuangan daerah-red) bahwa anggaran itu ada, dan di Silpa kan, karena masalah regulasi," ujarnya.
Ia ungkapkan, permasalahan itu sudah clear hanya saja perlu duduk bersama untuk menyelesaikan masalah tersebut. Baik itu dari pihak Pemda, maupun perguruan tinggi dan mahasiswa penerima beasiswa.
Kata politikus PDIP itu, mereka di DPRD memang sangat-sangat komitmen terhadap dunia pendidikan.