Niat Shalat Gerhana Matahari 21 Juni 2020 dan Tata Cara Sholat Gerhana Matahari
Gerhana Matahari Sebagian akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten yang tersebar di 31 provinsi Indonesia.
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Gerhana Matahari kembali terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, Minggu 21 Juni 2020.
Berdasarkan informasi BMKG, gerhana matahari yang terjadi di Indonesia adalah Gerhana Matahari Sebagian.
Gerhana Matahari Sebagian akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten yang tersebar di 31 provinsi Indonesia.
Di Indonesia, waktu mulai gerhananya paling awal adalah di Sabang, Aceh, yang terjadi pada pukul 13.16 WIB.
• Gerhana Matahari Kembali Terjadi di Indonesia, Lewati 432 Wilayah pada 21 Juni 2020
Adapun kota yang waktu mulai gerhananya paling akhir adalah di Kepanjen, Jawa Timur,yaitu pukul 15.19 WIB.
Satu di antara amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan saat gerhana matahari terjadi adalah Shalat Gerhana Matahari.
Nama lain dari Shalat Gerhana Matahari adalah Solat Kusuf.
Hukum melaksanakan Shalat Gerhana Matahari adalah sunnah.
Shalat Gerhana Matahari dilaksanakan dua rakaat, satu kali salam.
Sebelum melaksanakan Solat Gerhana, kita tentu harus berniat terlebih dahulu di dalam hati.
• PERUNTUNGAN ZODIAK Hari Ini Kamis 18 Juni 2020, Dengarkan Hatimu Aquarius & Aries Siap Melangkah
Adapun untuk lafadz niat Solat Gerhana matahari adalah sebagai berikut:
Niat Solat Gerhana Matahari (Kusuf)
أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمسِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan likusuufis syamsi rok'taini lillahi taa'ala
Artinya : "Aku niat shalat sunnah gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta'ala"
Tata Cara Shalat Gerhana Matahari
Solat Kusuf dilaksanakan sebanyak dua rakaat dan ditunaikan secara berjamaah.
Saat melaksanakan Solat, dianjurkan untuk memperpanjang sujud dan ruku'.
Berikut ini tata cara Salat Gerhana seperti disampaikan Kemenag:
1. Niat.
2. Takbiratul ihram
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca Ta’awudz
5. Membaca surat Al-Fatihah
6. Membaca surat. Jika mampu membaca surat Al-Baqarah atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama
7. Ruku’ sambil memanjangkannya
8. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”;
9. Membaca Al-Fatihah kedua
10. Membaca surat kedua
11. Ruku’ kedua yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.
12. I’tidal sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”
13. Sujud.
14. Duduk di antara dua sujud.
15. Sujud
16. Berdiri dari sujud untuk rakaat kedua.
17. Pelaksanaan raka’at kedua sama dengan raka’at pertama. Hanya saja bacaan dan gerakannya lebih singkat.
18. Salam.
Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah.
Selain Shalat, amalan lain yang disyariatkan saat terjadi gerhana adalah berdoa, dzikir, istighfar, shodaqoh, membebaskan budak dan semua amal-amal Taqorrub lainnya.
Dasarnya sebagaimana disampaikan UMMetro seperti dalam riwayat berikut:
“Dari Abu Musa:….Jika kalian melihat hal itu maka bersegeralah dengan gentar untuk mengingatNya, berdoa kepadaNya dan meminta ampun kepadaNya” (H.R.Bukhari).
“Dari Asma’ beliau berkata; Kami diperintahkan membebaskan (budak) pada saat gerhana” (H.R.Abu ‘Awanah). (*)