Nasib Kartu Prakerja - Pencairan Insentif Tak Jelas, Gelombang 4 Belum Pasti hingga Polemik Mencuat
Belum cairnya insentif yang dijanjikan hingga kejelasan dirilisnya gelombang keempat kini terus menimbulkan polemik baru.
Pasalnya, dirinya kini tengah kehilangan sumber penghasilan utamanya akibat pandemi Covid-19.
"Saya harus membiayai keluarga juga, jadi saya memanfaatkan program ini juga selama pandemi," ujar dia.
Adapun dalam surat elektronik atau e-mail yang dikirimkan kepada peserta Kartu Prakerja, pihak layanan konsumen program menyatakan saat ini sistem Kartu Prakerja sedang mengalami antrean tinggi.
Pihak Kartu Prakerja pun meminta peserta yang belum menerima insentif untuk bersabar atas ketidaknyamanan tersebut.
Adapun dalam media sosial Instagram @prakerja.go.id, pihak Kartu Prakerja menyatakan saat ini proses pencairan insentif tengah ditunda.
"Mohon maaf, saat ini proses pencairan insentif masih ditunda hingga evaluasi selesai dilakukan. Mohon dapat ditunggu info selanjutnya ya," tulis mereka.
Sebagai informasi, program Kartu Prakerja sudah meloloskan 680.918 peserta pada gelombang I hingga III.
Pemerintah sendiri menargetkan pembukaan pendaftaran hingga November 2020 untuk menjaring 5,6 juta peserta.
Setiap peserta akan mendapatkan manfaat Rp 3,55 juta per peserta dengan total anggaran mencapai Rp 20 triliun.
Adapun rincian anggarannya, Rp 1 juta diberikan dalam bentuk voucer untuk membeli paket pelatihan.
Selanjutnya, insentif sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan. Sisanya uang survei masing-masing Rp 50.000 untuk tiga kali survei.
Tuai Polemik
Sejak pertama kali dibuka pendaftarannya pada 11 April 2020, Kartu Prakerja 2020 menuai polemik di masyarakat.
Program yang tujuan utamanya untuk mengurangi angka pengangguran ini dipercepat pelaksanaannya untuk mengurangi dampak ekonomi dari wabah virus corona atau Covid-19.
Kartu Pekerja sendiri merupakan salah satu janji kampanye Presiden Joko Widodo ( Jokowi) saat Pilpres 2019.