Kesultanan Pontianak Menduga AM Hendropriyono Mertua Jenderal Andika Perkasa, Hina Sultan Hamid II

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu dianggap mencemarkan nama baik terhadap raja atau sultan di Pontianak, Sultan Hamid II.

Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Pangeran Sri Negara, Syarif Mahmud dari Kesultanan Pontianak saat melaporkan AM Hendropriyono ke Ditreskrimsus Polda Kalbar, Senin (15/6/2020). Kesultanan Pontianak Menduga AM Hendropriyono Mertua Jenderal Andika Perkasa, Hina Sultan Hamid II. 

“Ketika Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat, pada tahun 1950 rakyat menginginkan Indonesia menjadi negara kesatuan, dia tidak happy. Dia tidak senang. Dia tetap ingin menjadi federalis,” ungkap Hendropriyono.

Tanggapan polisi

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Kombes Pol Donny Charles Go membenarkan laporan tersebut.

"Kita menerima suratnya, Ditkrimsus Polda Kalbar akan mempelajari dan menerbitkan laporan polisi bila hasilnya dianggap cukup," kata Donny.

Selain itu, kepolisian juga akan memeriksa sejumlah saksi dan barang bukti yang ada.

Namun, karena lokasi penerbitan kontennya di Jakarta, kasusnya kemungkinan dilimpahkan ke Mabes Polri.

"Secepatnya akan ditangani, tapi bila melihat lokasi pembuatan dan penerbitan konten di internet, lokasinya di Jakarta, sehingga penanganannya akan di limpahkan ke Mabes Polri," kata Donny.

Polda Kalbar Terima Laporan Aduan Kesultanan Pontianak Terkait Video Pernyataan AM Hendropriyono

Perancang Lambang Negara Garuda Pancasila

Wikipedia menulis siapa Sultan Hamid II dari Pontianak, Kalimantan Barat?

Sultan Hamid II, lahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung Sultan Pontianak ke-6, Sultan Syarif Muhammad Alkadrie (lahir di Pontianak, Kalimantan Barat, 12 Juli 1913.

Sultan Hamid II meninggal di Jakarta, 30 Maret 1978 pada umur 64 tahun).

Dia ternyata Perancang Lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila.

Dalam tubuhnya mengalir darah Arab-Indonesia.

Ia beristrikan seorang perempuan Belanda kelahiran Surabaya, yang memberikannya dua anak yang sekarang tinggal di Negeri Belanda.

Syarif Abdul Hamid II anak sulung dari enam bersaudara.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved