5 Hotel di Pontianak Tutup Selama Pandemi Covid-19, Penerapan New Normal Bawa Harapan
Pada proses pelaksanaannya, Yuliardi menyampaikan setiap anggota PHRI wajib menerapkan protokol Kesehatan di setiap hotel yang buka.
Penulis: Ferryanto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Setelah Pemerintah mengumumkan penerapan aturan New Normal dalam rangka pemulihan ekonomi di masa Pandemi Covid-19.
Geliat sektor perhotelan dan rumah makan Khususnya di Kota Pontianak mulai merangkak naik.
Hal ini sampaikan langsung oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalbar Yuliardi Qamal saat ditemui di Hotel Kini Pontianak, Rabu (17/6/2020).
"Dengan adanya New Normal ini sudah ada perubahan, dan kami sudah mempersiapkan sedemikian rupa, sehingga kami siap menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dan perekonomian tetap bisa berjalan," ujarnya.
• Bayi Perempuan PDP Meninggal Dunia di Kalbar, Update Covid-19 Kalimantan Barat dan Nasional Rabu Ini
Pada proses pelaksanaannya, Yuliardi menyampaikan setiap anggota PHRI wajib menerapkan protokol Kesehatan di setiap hotel yang buka.
Seperti di antaranya para tamu di wajibkan menggunakan masker, mencuci tangan sebelum masuk ke lobby hotel, menjaga jarak, kemudian melakukan pembersihan kamar sesuai dengan SOP penanggulangan Covid-19.
Yuliardi Qamal mengungkapkan bahwa selama masa Pandemi Covid 19 melanda Kalbar, terdapat 5 hotel di Kota Pontianak memilih untuk tutup sementara waktu di karenakan tidak adanya tamu yang menginap, yang kemudian menyebabkan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya.
"Selama masa Pandemi ini bukan lagi turun, tapi terjun bebas. Bahkan ada beberapa anggota saya yang tidak mampu lagi untuk bertahan, dan menutup usahanya,"ungkapnya
Oleh sebab itu, PHRI Kalbar sangat menyambut baik dengan penerapan New Normal di Kalbar Khususnya Pontianak, yang di harapnya bisa membangkitkan kembali perekonomian yang sebelumnya terpuruk.
"Saya bersama kawan - kawan selalu berkeliling untuk mengingatkan kepada agar senantiasa mematuhi aturan yang ada, dan ini merupakan satu jaminan kepada anggota saya, saya pasang badan, dan mereka sudah siap juga menjalankan aturan yang berlaku, sehingga masyarakat diharap kan tidak perlu khawatir saat menginap di hotel," jelasnya.
kemudian, Genderal Manager Hotel Kini Pontianak, Thomas Bun menyampaikan pihaknya sudah mulai menerapkan protokol kesehatan penanggulangan Covid 19 di masa Pandemi ini, guna memastikan hotel yang di pimpinnya bebas Covid-19.
"Aturannya sudah jelas, ada 4 point' utama, pakai masker, cuci tangan pakai sabun atau Handsanitazer, lalu setiap tamu yang hendka masuk di cek suhu tubuhnya, dan ketika diarea hotel harus menjaga jarak,"katanya
Khusus di area restoran dan hiburan, pihaknya telah mengurangi jumlah kursi hingga 50% dari kapasitas yang sebelumnya, guna menerapkan Psical distancing.
Kepada para karyawannya, iapun mengungkapkan telah melakukan Rapid test, bila mana ada di antaranya yang reaktif maka karyawan tersebut di wajibkan melakukan karantina mandiri terlebih dahulu sembari menunggu hasil tes selanjutnya.
Selanjutnya, pihaknya juga menyarankan kepada tamu untuk melakukan pembayaran secara non tunai, bila mana tamu membayar dengan uang Cash, maka uang tersebut akan di mquskkan kedalam mesin pensteril terlebih dahulu.
Pembersih dengan menggunakan Disinfektan pun dilakukannya sehari 3 kali di area publik, lalu khusus untuk kamar, setiap tamu cek out, maka petugas akan menyemprotkan Disinfektan terlebih dahulu ke berbagai bagian kamar, setelah 30 menit, barulah pihaknya melakukan general cleaning.
"Ini kita lakukan kenapa, karena kita tidak ingin ada kluster baru, Karena kita khawatir dari tamu ada yang membawa virus ini, sehingga di kamar kita terapkan seperti itu,"ujarnya.
Lalau, Selama Masa Pandemi Covid-19 melanda Kalbar, Thomas mengungkapkan bahwa penurunan hunian kamar sangat drastis, dalam sehari ia mengungkapkan hanya terdapat 1 atau dua kamar yang terisi dari 150 kamar yang ada.
Semenjak Penerapan New Normal mulai berjalan, ia mengungkapkan sudah ada peningkatan, walaupun hanya berkisar di angka 5%, dari total kamar.
"Pada bulan awal - awal Pandemi ini, April paling parah, itu hanya 1, 2 kamar perhari, dan sekarang ini pelan - pelan sudah di angka 5%,"tuturnya.
Menyikapi omzet yang turun sangat Drastis itu, pihak management melakukan pola pembatasan jam kerja bagi karyawan.
"Total karyawan kita itu 138 orang tidak dirumahkan, tetapi Sistem kerja itu tidak full lagi, mereka kerja ini selang seling, sehari kerja, besok istirahat, istirahat, lalu kerja lagi, dan otomatis penghasilan mereka juga berkurang,"ujarnya.
Ia berharap dengan penerapan New Normal di masa Pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini dapat membawa dampak positif bagi sektor perekonomian masyarakat. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak