Human Interest Story
Derita Stroke, Pasien OTG di Sintang Digendong Tenaga Medis untuk Diambil Swab
Tugasnya menjemput dan mengantar pasien, baik yang rapid test reaktif, maupun yang sudah terkonfirmasi positif corona.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Seorang tenaga kesehatan di Kabupaten Sintang, Kalbar, rela menggendong seorang pasien reaktif rapid test yang sulit berjalan karena menderita stroke.
Pasien tersebut digendong sejak dari rumah menuju mobil ambulance untuk dibawa ke RSUD Ade M Djoen guna diambil swab tenggorokannya.
Steven Samalo namanya.
Di gugus tugas Covid-19, dia bertugas di bagian evakuasi.
• Sinto Heran Masyarakat Lebih Takut dengan Mobil Dinkes Daripada Belanja di Pasar Tanpa Masker
Tugasnya menjemput dan mengantar pasien, baik yang rapid test reaktif, maupun yang sudah terkonfirmasi positif corona.
Kamis pagi, Steven bersama nakes lainnya mendapatkan tugas menjemput seorang pasien OTG reaktif rapid test di rumahnya di Kecamatan Sintang, untuk diambil swab tenggorokan di RSUD Ade M Djoen Sintang.
Mobil Ambulance tim evakuasi tidak bisa langsung berhenti tepat di rumah pasien berusia 57 tahun tersebut.
Hanya bisa berhenti di ujung gang.
Steven dan nakes lainnya menjemput pasien tersebut ke rumahnya langsung dengan berjalan kaki mengenakan APD.
Pasien tersebut, kata Steven menderita stroke. Kakinya bengkak mengakibatkan dia tak bisa berjalan.
Akhirnya dia berinisiatif membantu untuk menggendong pasien tersebut sampai ke mobil ambulance.
Sesampainya di RSUD Ade M Djoen Sintang, Steven kembali menggendong pasien tersebut sampai ke ruang pengambilan swab.
“Kakinya besar sebelah, beliau ndak mampu jalan. Jemputnya juga digendong,” katanya ditemui di Dinas kesehatan Kabupaten Sintang, Kamis (4/6/2020).
Hari ini, merupakan kali kedua pasien OTG reaktif rapid test tersebut menjalani swab tenggorokan.
Di hari sebelumnya, OTG tersebut juga di swab.
“Setelah swab, pulangnya juga saya gendong. Ngak jauh, sekitar 50 meter,” katanya.
Foto Steven Samalo menggendong pasien OTG tersebut tersebar luas melalui story WhatsApp dari para tenaga kesehatan lainnya.
Mereka memuji ketulusan Steven.
“Salut aku punya abang macam kau, bang. Biar banyak orang di (luar) sana nyalahkan tenaga medis, kita tetap bekerja ikhlas,” tulis Samuel.
Ketua Komunitas Mari Melihat (Marmel), Roni Susanto juga turut membuat story WhatsApp dengan mengunggah foto Steven menggendong pasien OTG tersebut.
Dia menulis, agar masyarakat membuka mata terhadap perjuangan tenaga kesehatan yang berjuang melawan corona.
“Mari buka mata. Kamu kira bisa menjadi seperti mereka. Kamu hanya mampu nyinyir saja."
"Mereka yang bertatap dan bersentuhan langsung ikhlas untuk semua, termasuk untuk orang yang hobby nyinyir dan menyalahkan orang. Panjang umur perjuangan teman-teman medis,” tulis Roni. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak