Virus Corona Masuk Kalbar

Pontianak Kalbar Menuju New Normal di Masa Wabah Virus Corona Covid-19, Warga Harus Penuhi Protap

Menurut Edi, penerapan new normal tidak akan bisa berlaku efektif jika kesadaran masyarakat untuk disiplin menjalani protap kesehatan Covid-19.

Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO
Ilustrasi | Pontianak Kalbar Menuju New Normal di Masa Wabah Virus Corona Covid-19, Warga Harus Penuhi Protap. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menuturkan, Pemerintah Kota Pontianak terus melakukan kajian secara mendalam untuk penerapan new normal (kenormalan baru atau kewajaran baru, red) di Kota Pontianak.

Pihaknya menegaskan bahwa seluruh kebijakan yang akan diterapkan oleh Pemkot Pontianak harus didasari oleh kajian secara matang, baik dari kajian kesehatan, sosial, ekonomi dan lainnya.

"Tetap kita mengutamakan kesehatan masyarakat," ujarnya seusai melakukan diskusi bersama Kapolresta Pontianak, Dandim 1207/BS, Ketua DPRD Kota Pontianak dan sejumlah pimpinan OPD di Ruang Pontive Center, Rabu (27/5/2020).

Menurut Edi, penerapan new normal tidak akan bisa berlaku efektif jika kesadaran masyarakat untuk disiplin menjalani protap kesehatan Covid-19.

"Bagaimana kita mau menerapkan new normal kalau masyarakat belum disiplin, banyak masyakarat di luar pakai masker saja tidak mau, jaga jarak tidak mau, sehingga jadinya berat," ujarnya.

"Kalau masyarakat ikut membantu dengan disiplin dengan sama-sama masyarakat lainnya, kita bisa mulai melakukan itu (new normal, red)," imbuhnya.

Putus Rantai Penyebaran Covid-19, Polsek Putussibau Utara Periksa Warga dengan APD Lengkap

Edi menegaskan bahwa pemerintah kota belum final menerapkan new normal.

"Sekarang dalam tahap diskusi, nanti ada saatnya akan kita sampaikan. Intinya semua bergantung dari kedisiplinan masyarakat," ujarnya.

Kota Pontianak menjadi daerah terparah penyebaran Covid-19 di Kalbar.

Hingga Selasa (26/5/2020), terdapat 94 pasien terkonfirmasi Covid-19 di Pontianak dan 30 pasien di antaranya sudah dinyatakan sembuh.

Saat ini, terdapat 59 pasien yang menjalani perawatan dan diisolasi.

Dihubungi terpisah, Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmijdi menyampaikan bahwa perlahan mulai dari sekarang akan mempersiapkan untuk memulai kehidupan normal seperti biasanya di Kalbar.

Ia mengatakan bahwa persiapan menuju new normal akan perlahan dilakukan dan mempersiapkan apa yang perlu dipersiapkan.

“Kadang kita mau mulai, tapi kasus banyak. Terkait kasus ini kenapa harus hati-hati karena kalau satu orang terjangkit di klaster tertentu. Maka kalau dia OTG banyak orang yang akan terpapar,” ujarnya kepada Tribun Pontianak, Rabu (27/5/2020).

Ia mengatakan, apabila orang dalam kondisi sehat imunitasnya atau kekebalan tubuhnya bagus mungkin akan bisa melawan.

Tapi yang dikhawatirkan apabila imunnya menurun dan penyakit bawaan kambuh itulah yang berbahaya.

“Kalau dia sakit parah mungkin bukan karena covid-19 saja, tapi karena penyakit bawaannya dan menjadi parah karena terkena covid-19,” ujarnya.

Namun Sutarmidji optimistis dan akan mencoba perlahan dan sedang mempersipakan semuanya. Sebelum kehidupan normal seperti sebelum adanya Pandemi Covid-19 dilakukan.

“Contoh kemarin kenapa Masjid Raya Mujahidin tidak dibuka karena didatangi oleh semua orang dari penjuru kota dan tracing-nya akan susah. Tapi masjid dan surau tertentu maupun gereja silakan dibuka mungkin dua minggu lagi,” ujarnya.

Ia meminta tempat ibadah mempersiapkan mulai dari masker, tempat cuci tangan dan kebersihan tempat ibadah mulai dari sekarang.

“Jadi untuk masjid yang sudah buka upayakan tidak menggunakan kotak berjalan. Karena dipegang banyak orang. Bagusnya pakai tanggok saja karena satu orang saja yang jalan. Tapi kalau pakai yang kotak infaq berjalan itu bahaya bisa menularkan,” jelasnya.

Selain itu, ia menambahkan untuk sekolah mumpung masih libur kepala sekolahnya juga harus mempersiapkan tempat untuk mencuci tangan.

“Untungnya di Kota Pontianak saat saya jadi wali kota sebagian besar sekolah sudah disiapkan wastafel, namun tidak tahu apakah masih berfungsi atau tidak,” ujarnya.

Wanita Ini Lepas Celana Dalamnya Untuk Dijadikan Masker, Aksinya Nekadnya Dilakukan di Kantor Pos

Ia mengatakan apabila memang sudah tidak berfungsi lagi harus diperbaiki lagi dan persiapkan juga airnya.

Sehingga ketika diterapkan aktivitas seperti biasa dan hidup normal seperti biasanya tetap harus disiplin dan menjaga kebersihan.

“Contoh lainnya di pasar juga harus siapkan cuci tangan dan habis belanja harus cuci tangan. Kalau ada berita penularan virus dari uang maka bagaiamana caranya kita harus memperlakukan uang,” ujarnya.

Ia sendiri lebih suka memberikan bantuan dalam bentuk kartu untuk membiasakan masyarakat tidak membayar dengan uang cash karena rawannya dari pertukaran uang dari tiap orang.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu menilai penerapan new normal akan menjadi satu di antara pilihan bagi masyarakat untuk beradaptasi dengan Covid-19 hingga sampai ditemukan vaksin.

Menurutnya untuk benar-benar dapat menghilangkan virus tersebut dari alam harus ada imunitas dan dapat dilakukan dengan vaksin.

"Selama itu belum ada, tentunya kita tidak bisa menghindar secara terus-terusan," ujarnya.

Dikatakan, sudah menjadi ketentuan yang mutlak bahwa penanganan Covid-19 harus seimbang antara penanganan dari sisi medis, ekonomi, sosial, dan sektor lainya.

"Sehingga kita semua bisa beraktivitas," ujarnya.

Ia menilai standar perlindungan diri dalam menjalankan aktivitas seperti yang diterapakan di sejumlah sarana kesehatan harus dijalankan ke seluruh tempat dan masyarakat harus membiasakannya.

"Sebenarnya upaya-upaya pencegahan yang telah dilakukan di fasilitas-fasilitas kesehatan sekarang inilah perlu diterapkan di semua tempat. Itulah sebenarnya new normal," paparnya.

Dikatakan, mulai dari kebiasaan pakai masker, pakai kacamata pelindung, cuci tangan, jaga jarak dan lain sebagainya.

Ia menungkapkan, hingga saat ini Pemkot masih menangani 59 pasien konfirmasi positif Covid-19 dan sebagian besar merupakan orang tanpa gejala (OTG) dan tengah diisolasi baik di Rusunawa maupun di RS Kota.

"Hanya ada sebagian kecil saja tengah dirawat akan tetapi kondisi kesehatannya mulai berangsur pulih dan tahap penyembuhan," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved