Virus Corona Masuk Kalbar
Menuju New Normal, Gubernur Sutarmidji Sebut akan Buka Kembali Sekolah dan Perguruan Tinggi
Namun terkait keputusan tersebut masih menunggu keputusan dari pusat supaya semua sekolah di setiap daerah masuk secara serentak.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengatakan terkait rencana menuju New Normal di Kalbar.
Maka untuk jenjang perguruan tinggi dan jenjang pendidikan dari SD sampai SMA atau SMK akan dibuka kembali.
Namun terkait keputusan tersebut masih menunggu keputusan dari pusat supaya semua sekolah di setiap daerah masuk secara serentak.
Ia meminta untuk semua kepala sekolah di Kalbar harus mempersiapkan sekolah.
• UPDATE Covid-19 - Kalbar Tambah Satu Kasus, Jawa Timur Penambahan Tertinggi, 8 Provinsi Nihil
Karena yang paling sulit ke depan ketika diterapkan new normal adalah sekolah.
"Saya minta dari kepala sekolah mulai dari sekarang untuk persiapkan diri dan siapkan sekolahnya."
"Kalau di Kota Pontianak mungkin tidak terlalu masalah karena wastafel rata-rata sudah kita buat di setiap sekolah hanya tinggal diperbaiki kalau air tidak mengalir," ujarnya kepada Tribun Pontianak, Kamis (28/5/2020).
Ia mengatakan tak hanya sekolah yang ada di kota, bahkan di daerah juga harus mempersiapkan dan memang harus menjadi perhatian bersama.
"Kapan masuk sekolahnya kita masih menunggu pemerintah pusat jangan sampai nanti di daerah kita sudah mulai, tapi di daerah lain belum, ini masih dimatangkan dulu," ujarnya.
Ia berharap ketika sekolah dibuka semua siswa maupun guru harus mengikuti protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak.
"Pertengahan bulan depan kita sudah melaksanakan kegiatan seperti biasa tapi dimulai dari Jumat depan kita buka Masjid-masjid dulu . Namun tetap mengikuti protokol kesehatan," ucapnya.
Gubernur Sutarmidji berpesan agar guru bisa memberikan pemahaman dan orang tua harus berikan pengertian kepada anak untuk menjaga kebersihan dan imunitas anak juga harus dijaga.
"Orang tua harus siap dan memberikan penjelasan kepada anak-anak. Kita dari pemerintah akan melakukan semaksimal mungkin bagaimana anak-anak bisa belajar dengan normal dan baik tanpa dihantui ketakutan adanya covid-19," jelasnya.
Ia mengatakan untuk kursi maupun meja dikelas juga harus diatur jangan berdekatan dan pengadaan mebeler yang biasanya 2 orang satu meja, ke depan akan dibuat satu-satu supaya ada jarak.
Kemudian bagaimana mereka berinteraksi di sekolah harus diperhatikan.