Lapas Singkawang Tutup Kunjungan Lebaran, Siapkan Silaturahmi Online Bagi Napi

silaturahmi online dimaksudkan untuk mencegah penularan wabah Covid-19 di kalangan warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Didit Widodo
tribun pontianak
VIDEO CALL - Salah seorang warga binaan Lapas Kelas II B Singkawang bersiap-siap hendak melakukan video call dengan menggunakan aplikasi WhatSapp dengan pengawasan petugas, Selasa (26/5). TRIBUN PONTIANAK/RIZKI 

Ia menerangkan, kebijakan tersebut tentunya mendapat tanggapan bervariasi dari warga binaan, namun setelah dijelaskan, warga binaan dikataknnya mengerti dan mengikuti semua kebijakan tersebut.

"Tentunya mereka semua ingin bertemu keluarga, hanya saja kita berikan penjelasan, kita tidak tau siapa yang menularkan dan siapa yang tertular, jangan sampai karena satu orang, malah menularkan seluruh warga binaan. Kesehatan dan keamanan harus lah jadi yang terpenting," ujar Kalapas.

Kendati demikian, ia menuturkan pihak keluarga dari warga binaan yang ingin mengantarkan makanan, tetap diperbolehkan, namun dari protokol kesehatan dari petugas Lapas.

"Bagi keluarga yang ingin memberikan makanan, dapat dititipkan pada petugas. Ada mekanismenya, termasuk protokol kesehatan dan keamanan titipan makanan tersebut," ujar Kalapas.

Jadwal penitipan makanan dimulai pukul 09.00 - 11.30 WIB. Pihak kelarga yang mengantarkan makanan juga harus menyertakan kartu identitas diri seperti KTP, Paspor, atau kartu nikah, serta harus mengenakan pakaian rapi dengan menggunakan masker.

Selain makanan dan kue lebaran, pihak keluarga juga bisa menitipkan minuman kaleng dan rokok maksimal dua bungkus, dan dilarang menitipkan pakaian.

Apresiasi

Anggota DPRD Kota Singkawang Paryanto, mengapresiasi kebijakan Lapas Kelas II B yang menerapkan kunjungan online di suasana Idul Fitri untuk mencegah penyebaran Covid-19 di dalam Lapas.

Ia menuturkan kebijakan tersebut merupakan terobosan baru dalam suasan pandemi Covid-19 ini. Kendati demikian, ia berharap warga binaan didalam lapas dapat sedikit bersabar untuk menahan rindu berjumpa keluarga.

"Saya harap warga binaan dilapas dapat sedikit bersabar, ini demi kebaikan warga binaan didalam lapas, dan memang kondisi pun mengharuskan seperti ini," ujar Paryanto.

Kendati demikian, Paryanto menegaskan protokol kesehatan di lapas harus maksimal, menurutnya bukan hanya untuk warga bianaan, petugas lapas juga harus steril agar tidak menyebarkan wabah Covid-19.

"Yang berada di dalam lapas harus steril, termasuk dengan petugas lapasnya, supaya benar-benar aman dari penyebaran Covid-19 untuk warga binaan yang di dalam lapas," ujarnya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved