Ramadhan 2020

Meraih Kemenangan dalam Bingkai Saling Memaafkan di Hari Lebaran

Lalu bagaimana cara untuk meminta kepada kedua orang tua yang telah meninggal dunia.

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Zulkifli
TRIBUN PONTIANAK/Muhammad Rokib
Ustadz Zein Mukhsin LC 

TRIBUNPONTIANAK.COMID, PONTIANAK - Memaafkan antar sesama adalah suatu keharusan bagi setiap muslim agar kehidupan lebih tentram.

Momentum yang sangat tepat di akhir Ramadan adalah memohon ampunan kepada Allah untuk meraih kemenangan yang telah dilalui sebulan penuh menjalankan puasa Ramadan melawan hawa nafsu.

Dan Allah lah dzat yang Maha Pengampun dan Maha Pemaaf. Dari hal tersebut dianjurkan kepada semua hambanya agar saling memaafkan antara satu dan yang lainnya.

Terkhusus di hari raya idul fitri yang menjadi tradisi bagi umat islam saling meminta maaf dan saling memaafkan yang biasa digelar dengan silaturahmi dari rumah kerumah.

Hal ini disampaikan oleh Ustadz Zein Mukhsin LC sebagai penda'i asal Meranti Kubu Raya Kalbar.

"Dan tentu permohonan maaf yang pertama kali dihaturkan adalah kepada Allah SWT.

Kemudian kepada kedua orang tua, keluarga, guru dan muslim lainnya sehingga dapat meraih kemenangan yang sungguh-aungguh di hari raya idul fitri," ujarnya, Jumat (22/5/2020).

Merawat Silaturahmi di Tengah Pandemi Covid-19

Ustadz Zein menerangkan bahwa permohonan ampunan kepada Allah merupakan hubungan langsung dengan Allah (Hablumminallah), sedangkan saling memaafkan antar sesama adalah hubungan sesama manusianya (Hablumnannas).

"Dan tentu setelah berhubungan langsung dengan Allah.

Yang wajib kita meminta maaf adalah kepada kedua orang tua dan tentu permohonan maaf harus dibuktikan dengan kebaktian dan ketaatan kepada kedua orang tua.

Karena orang yang paling berjasa dalam kehidupan kita adalah kedua orang tua," ujarnya.

Lalu bagaimana cara untuk meminta kepada kedua orang tua yang telah meninggal dunia.

Ustadz Zein menuturkan apabila kedua orang tua telah tiada tentu untuk meminta maaf secara fisik tidak bisa dilakukan.

Maka hal itu menurutnya dalam keteeangan tausiyahnya dapat dilakukan dengan cara mendoakan kedua orang tua yang meninggal tersebut dan berziarah ke makamnya.

UCAPAN Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H / 2020 M untuk Keluarga, Sahabat dan Teman

Karena dalam islam terdapat tiga amalan yang tidak akan putus meski seseorang telah tiada.

Sebagaimana hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah "Ketika seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3 (perkara) : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang berdoa baginya," jelasnya mengungkapkan hadits tersebut.

Mendoakan kedua orang tua, baik yang masih hidup ataupun telah meninggal merupakan bukti kebaktian sang anak kepada kedua orang tua dan tentu menziarahi makam orang tua, serta mendoakan keduanya sangat dianjurkan dalam agama islam.

Terlebih di hari raya idul fitri yang nenjadi tradisi seusai shalat idul fitri umat islam berbondong-bondong meramaikan pemakaman muslim untuk mendoakan dan meminta maaf kepada sanak family yang telah meninggal dunia.

Kemudian, setelah permohonan maaf kepada kedua orang tua telah dilakukan barulah dilanjutkan meminta maaf kepada sesama seraya menyebutkan minal 'aidzin wal fa idzin.

Lebih lenjut Ustdz Zein menerangkan tentang saling memaafkan.

Bolehkah Saat Pandemi Covid-19 Tidak Melakukan Silaturahmi Secara Langsung ?

Dijelaskannya permohonan maaf tidak harus menunggu orang lain untuk memjnta maaf .

Namun diterangkannya setiap insan haruslah sadar diri atas kerendahan hati agar tidak menjadi insan yang tinggi hati.

"Maka meminta maaflah terlebih dahulu dan berbuat baiklah antar sesama.

Itulah yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam kepada umatnya," terangnya.

Sekalipun perbuatan baik ataupun permohonan maaf yang telah kita lakukan masih saja dianggap salah oleh orang lain, lanjutnya sesuai dengan pesan Rasul Saw agar terus melakukan kebaikan meski orang lain membalasnya dengan keburukan.

Dengan demikian apabila permohonan maaf dan kebaikan yang telah diberikan berulang kali masih saja dibalas dengan keburukan oleh orang lain.

Maka tidak berdosa orang yang meminta maaf tersebut. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved