Virus Corona Masuk Kalbar

Pasar Ramai Jelang Idul Fitri, Edi Kamtono Imbau Warga Disiplin Jalankan Protap Cegah Covid-19

Pihaknya masih memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berbelanja akan tetapi harus taat terhadap protap pencegahan covid-19.

TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Suasana di Pasar Tengah Pontianak tampak ramai pengunjung disaat pandemi covid-19, Rabu (13/5/2020) siang. Mendekati hari raya Idul Fitri, tampak sejumlah pasar di kota Pontianak ramai dikunjungi warga. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memaparkan terjadi peningkatan jumlah pengunjung di pasar tradisional di Kota Pontianak.

Hal tersebut lantaran masyarakat mulai mempersiapkan kebutuhan pangan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Oleh karena itu, pihaknya secara masif dan lebih tegas untuk para pengunjung dan pedagang agar selalu menggunakan masker saat berada di pasar.

"Karena kuncinya memang jaga jarak, masker dan cuci tangan," ujarnya, Senin (18/5/2020). 

Gerakan Bakti Sosial Polri Peduli Covid 19, Kapolsek Ledo Bagikan Sembako di Kecamatan Ledo

Edi mengatakan bahwa Pemerintah Kota Pontianak tidak mungkin memberlakukan kebijakan penutupan pasar.

Pihaknya masih memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berbelanja akan tetapi harus taat terhadap protap pencegahan covid-19.

Ia menambahkan hampir seluruh pasar di Kota Pontianak telah dilakukan rapid test.

Terakhir pada Pasar Mawar ditemukan lima orang reaktif rapid test.

"Terhadap orang tersebut tentu akan diambil sampel swab. Guna dilakukan pemeriksaan agar bisa dipastikan positif atau negatif Covid-19," ujarnya.

Dirinya menyebutkan Pemerintah Kota Pontianak akan terus melakukan rapid test pada tempat keramaian lainnya.

Jika telah diketahui sebaran pandemi Covid-19.

Bisa dilakukan analisis penyebaran, kluster dan cara memutus mata rantai Covid-19.

"Sampai saat ini memang kondisi peningkatan kasus terkonfirmasi positif dan itu sudah diprediksi, artinya yang hasil rapid test reaktif, pas hasilnya keluar cocok," ujarnya.

Edi menyampaikan disamping itu banyak juga yang hasil rapid testnya reaktif.

Ketika dilakukan pemeriksaan swab menunjukkan hasil yang negatif.

Terhadap yang menunjukkan hasil positif Covid-19 akan langsung dilakukan karantina.

"Seperti yang di sampaikan Gubernur, yang suami istri sekarang di rusunawa, mereka sehat jadi OTG," paparnya.

Pasien tersebut ternyata sampel swabnya telah diambil sejak 22 hari yang lalu.

Sehingga sudah melebihi masa inkubasi yang normal selama 14 hari.

Selama menunggu hasil swab keluar pasien tersebut telah diminta untuk melakukan isolasi mandiri.

"Kita akan ambil sampel swab lagi untuk kita kirim, mudah-mudahan hasil tes swab kedua negatif," ujarnya. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved