Firman Muntaco Tutup Usia
Firman Muntaco Sempat Meminta Jadi Imam Salat Magrib Sebelum Sakit dan Meninggal Dunia
Setelah buka puasa bersama, Firman Muntaco diceritakan Akbar tiba-tiba berbicara bahwa mau Sholat Magrib berjamaah dan ingin menjadi imam.
Penulis: Syahroni | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sekretaris Sapma Kalbar, Akbar menyampaikan berita duka bahwa telah meninggal dunia MPW PP Pancasila Kalbar, H Firman Muntaco sekitar pukul 15.00 WIB, Rabu (13/5/2020).
Akbar menjelaskan ia sangat kehilangan sosok Alm Firman Muntaco.
“Saya merasa terpukul atas wafatnya beliau, saya sangat merasa kehilangan karena banyak ilmu yang saya dapatkan dari beliau,” ucap Akbar saat diwawancarai melalui telepon.
Memasuki organisasi Pemuda Pancasila dan Sapma, Akbar menjelaskan cukup banyak ilmu dan arahan dari sosok Firman Muntaco.
• Mulianya Firman Muntaco Dua Hari Sebelum Meninggal Dunia, Sekretaris SAPMA PP Kalbar Ungkap Hal Ini
• Mashudi Ketua PAC PP Pontianak Utara Kehilangan Sosok Pemimpin Firman Muntaco
Ia menjelaskan ada hal yang lebih berkesan sebelum H Firman Muntaco jatuh sakit dan meninggal dunia.
“Dua hari lalu bang (11/5/2020), kita berinisiatif sekitar 10 orang yang dekat sekali dengan Bapak kalau kami pengen buka puasa bersama,” tambah Akbar.
“Kami ingin buka Pak, sama Bapak, nda ramai ada 10 orang,” ucap Akbar menirukan ucapan kala itu ingin buka puasa bersama Firman Muntaco.
“Iyelah di rumah,” ucap Firman Muntaco ditirukan oleh Akbar.
Lantas Akbar dan kawan-kawan langsung pergi ke rumah Almarhum Firman Muntaco untuk melakukan buka puasa bersama.
“Dua hari lalu itu, nda tau kenapa Beliau mengeluh kalau badannya agak meriang pas buka puasa,” jelasnya,
Akbar dan kawan-kawan meminta pada yang bersangkutan untuk istirahat.
Kemudian setelah buka puasa bersama, Firman Muntaco diceritakan Akbar tiba-tiba berbicara bahwa mau Sholat Magrib berjamaah dan ingin menjadi imam.
“Akhirnya beliau jadi imam saat sholat dan selesai sholat kami ngobrol lagi dan cerita-cerita, akhirnya kami bilang Bapak istirahat ja, kami mau pulang dan terawih,” ungkapnya.
Namun tidak lama setelah pulang dari kediaman Firman Muntaco, Akbar menjelaskan mendapat telpon dari istri almarhum bahwa Firman Muntaco jatuh.
“Saat itu tidak sadarkan diri, akhirnya kami kesana lagi dan dibawa ke Kharitas Bhakti. Tapi akhirnya dirujuk ke Soedarso lagi pada malam itu dalam kondisi koma,” tambahnya.