Sambas Perketat Pintu Masuk Wilayah, Pemkab Siap Patroli Tiga Kali Sehari
Pemkab Sambas juga akan melakukan pengetatan penjagaan di Posko Covid-19 Desa Semelagi, Kecamatan Selakau, Posko Aruk, dan Posko Subah.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Didit Widodo
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wawan
TRIBUNPONTIANAK.CO,ID, SAMBAS- Pemerintah Kabupaten (pemkab) Sambas akan memperketat pengawasan wialayah pintu-pintu masuk ke Kabupaten Sambas. Hal ini dilakukan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili mengatakan, pihaknya akan melaksanakan patroli tiga kali dalam sehari.
Selain itu, dia tegaskan Pemkab Sambas juga akan melakukan pengetatan penjagaan di Posko Covid-19 Desa Semelagi, Kecamatan Selakau, Posko Aruk, dan Posko Subah.
"Khusus di Posko Selakau, mulai H-10 lebaran akan dilakukan pemeriksaan terhadap masyarakat yang akan masuk ke wilayah Kabupaten Sambas," ujarnya dalam konferensi pers di Posko Covid-19 Kabupaten Sambas, Jumat (8/5/2020).
• Viral Isu Kiamat Terbantahkan, Ini Penjelasannya
• Uang Insentif Kartu Prakerja Sudah Cair, Ruangguru Jadi Flatform Pilihan Terbanyak, Bukalapak Ketiga
Karenanya, jika di dapatkan ada yang positif ataupun Reaktif Covid-19 maka akan langsung diisolasi ke rumah sakit yang sudah di tentukan.
"Kami akan langsung melakukan isolasi terhadap mereka yang positif maupun reaktif setelah menjalani rapid test nanti. Mereka akan langsung diisolasi di RS Pratama Sungai Baru," tukas Atbah
Pengetatan penjagaan posko ini kata bupati, akan mulai berlaku efektif sejak 12-29 Mei 2020. Nantinya di posko tersebut akan disiagakan petugas dari Dinas Kesehatan, TNI, dan Polri.
Lebih lanjut, ia katakan kepada warkop dan cafe yang masih berusaha di tengah pandemi Covid-19 ia berharap agar bisa mematuhi aturan yang ada.
"Kemudian untuk warkop dan kafe dalam satu meja hanya diperbolehkan dua kursi saja, hal ini demi kepatuhan kita terhadap maklumat kapolri," katanya.
Ia tegaskan, kondisi ini kata Bupati jangan dianggap enteng, atau sepele karena semua harus mengikuti protokol kesehatan.
"Ya, semakin kita perketat dan disiplin di semua lini baik kafe, pasar, rumah makan, warung kopi dan mesjid, Sehingga kita wajib menjaga kabupaten Sambas agar tidak terpapar Covid-19. Karena kita berada diantara zona merah," jelasnya.
Untuk itu, bupati kembali mengingatkan agar masyarakat semakin patuh terhadap protokol Kesehatan. Mengunakan masker selalu menjaga jarak dan selalu mencuci tangan dengan sabun.
"Intinya kita semakin memperketat pengawasan dan selalu meningkatkan kedisiplinan agar jangan sampai tertular Covid-19," tutupnya.
Rapid Test Massal
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas yang juga juru bicara Gugus Tugas Covid-19,

mengatakan, saat ini sudah melaksanakan rapid test kepada lebih dari 500 orang warga Sambas. "Yang sudah dirapid test 500 orang dan yang reaktif ada sembilan orang," ujarnya.
Disampaikan Fattah, mereka siap melaksanakan rapid test masal seperti yang di minta oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji untuk memperbanyak Rapid Test.
Hanya saja kata dia, saat ini alat yang digunakan untuk rapid test di Sambas stoknya terbatas karena alat yang dipesan dari distributor belum datang.
"Stok rapid test masih ada 300-an pcs. Dan sekarang masih menunggu pesanan yang 500. Mungkin pekan ini datang," katanya. Dan jika sudah datang, ia pun mengaku akan meningkatkan pelaksanaan rapid test di Sambas.
Saat ini kata dia mereka fokus di titik-titik perbatasan untuk dilakukan Rapid Test. Dan setidaknya akan di ambil minimal 10% sampel dari jumlah total orang yang melintas, khususnya di PLBN Aruk.
"Kalau barang sudah datang ntar ditingkatkan, yang tadinya di Aruk sampling 10-15 orang jadi minimal 10 persen yang lewat," kata dia.
Tidak hanya itu, di perbatasan Sambas dan Singkawang juga akan ditingkatkan. Terlebih lagi kata dia untuk pelintas yang berasal dari Pontianak.
"Terus yang lewat Semelagi (Selakau-Red) semua yang dari ponti di Rapid Test. Dan rencananya yang di pasar juga kita sampling," tuturnya.
Selanjutnya kata dia mereka juga akan kembali memesan alat rapid test untuk memenuhi kebutuhan di Kabupaten Sambas. "Yang 500 pcs sudah kita pesen. Kalau yang itu sudah datang langsung pesan lagi seribu," tutupnya.