BREAKING NEWS - Satu Pekerja Proyek Pelabuhan Internasional Kijing Mempawah Kalbar Positif COVID-19

Anggota Gugus Tugas covid-19 Kabupaten Mempawah, Mukhtar Siagian mengatakan pekerja berinisial P tersebut telah dinyatakan PDP.

Penulis: Try Juliansyah | Editor: Madrosid
Tribunpontianak.co.id/TRY JULIANSYAH
Anggota Gugus Tugas COVID 19 Kabupaten Mempawah, Mukhtar Siagian. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Satu di antara pekerja yang mengerjakan proyek Pelabuhan Internasional Kijing, Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), dinyatakan positif virus corona atau covid-19.

Anggota Gugus Tugas covid-19 Kabupaten Mempawah, Mukhtar Siagian mengatakan pekerja berinisial P tersebut telah dinyatakan PDP sejak 13 april lalu.

"Statusnya sebagai PDP 13 April lalu, dan setelah hasil swabnya keluar dinyatakan positif tanggal 2 Mei kemarin," ujar Mukhtar, Senin (4/5/2020).

Ia mengatakan pekerja tersebut sempat tingal di mess di luar PT WIKA, setelah dinyatakan PDP kemudian dipindah ke Mess di lingkungan PT WIKA.​

Update Corona Sanggau Kalbar, Jumlah ODP, PDP dan Selesai Dalam Pemantauan, Kasus Positif Masih Satu

"Sebelumnya memang dia tinggal di luar PT WIKA di mess juga, tetapi setelah dinyatakan PDP dipindah ke Mess didalam PT tersebut. Kalau yang P ini dirawat di rubini sementara 26 rekannya yang lain di isolasi mandiri di mess tersebut bersama 2 orang satpam," ungkapnya.

Ia mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan tracking pada karyawan yang positif tersebut.

Dimana karyawan terebut berasal dari Jombang dan pernah berpergian ke singkawang dan pontianak.

"Dia ini dari Jombang tapi tiba disini 2 bulan sebelum ditetapkan sebagai PDP, kita masih lihat rawat perjalanannya. Karena dia ini ada pergi ke pontianak dan juga ke singkawang," lanjutnya.

Karyawan tersebut diakuinya sebagai pekerja teknis lapangan, maka untuk memutus mata rantai penyebaran COVID 19 perlu upaya extra dari pihak Perushaan.

"Sekarang masih isolasi mandiri, dan sudah ada rapid tes kepada 26 orang yang dalam satu mess itu bersama 2 satpam. Seharusnya memang untuk memutus mata rantai ini perlu dilakukan rapid terus menyeluruh pada karyawan WIKA yang berjumlah 2400 karyawan," tuturnya.

Bahkan Mukhtar juga tidak dapat memastikan selama berada di PT WIKA tersebut telah berinteraksi dengan siapa saja di lingkungan tersebut.

"Harapan kita jangan ada interkasi ke kelompok lain, karena mereka bekerja di sana secara berkelompok," ujarnya.

Sementara itu untuk upaya penghentian operasional agar tidak ada penyebaran Covid, Mukhtar mengakui hal tersebut merupakan kebijakan pusat.

Hal ini berkaca dari satu dinatra perushaan rokon yang menghentikan sementara operasionalnya karena ada karyawan yang psoitif COVID.

"Untuk penghentian operasional berskala besar tentu saja itu kebijakan pusat," katanya.

Hal ini menjadi penting mengingat PT WIKA berpotensi menjadi Cluster penyebaran Covid 19 di Mempawah. Namun Mukhtar enggan berkomentar banyak terkait hal tersebut.

"Untuk menjadi klaster ini masih belum dapat kita pastikan, semoga saja tidak, dan kita terus upayakan pecegahan," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved