Hikmah Ramadan

Kisah Elin Perawat Puskesmas Kubu Raya, Tetap Puasa Meski Seharian Pakai APD

Menurut Elin, ini adalah wujud pengabdiaannya pada masyarakat, serta mengambil peran penting di tengah pandemi Covid-19 saat ini

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Didit Widodo
istimewa
PERAWAT - Elin kurnia Amd Kep, perawat di salah satu Puskesmas Kubu Raya, mengenakan baju perawat. Meski bertugas, Elin tetap menjalankan ibadah puasa. Doc/ pribadi 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Septi Dwi Sabrina

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Tenaga medis tetap bekerja keras di garda terakhir untuk menyelamatkan pasien termasuk pasien Covid -19, meski di bulan Ramadan.

Akibatnya, para petugas kesehatan ini harus senantiasa berpuasa sambil bertugas menangani virus corona menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap setiap hari, mulai dari masker, kacamata, hingga jas hazmat.

Satu di antaranya adalah Elin kurnia Amd Kep (29), petugas kesehatan di salah satu puskesmas di Kabupaten Kubu Raya. Ia pun mengaku bangga menjalani profesi sebagai perawat di sana.

PERAWAT - Elin kurnia Amd Kep, perawat di salah satu Puskesmas Kubu Raya, mengenakan baju perawat hingga memakai Alat Pelindung diri (APD). Meski bertugas, Elin tetap menjalankan ibadah puasa.   
Doc/ pribadi
PERAWAT - Elin kurnia Amd Kep, perawat di salah satu Puskesmas Kubu Raya, mengenakan baju perawat hingga memakai Alat Pelindung diri (APD). Meski bertugas, Elin tetap menjalankan ibadah puasa. Doc/ pribadi (istimewa)

Tahun ini, ia terpaksa harus menjalani ibadah puasa Ramadan yang berbeda dari tahun sebelumnya. Yakni menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap seharian ketika bertugas di puskesmas.

"Di bulan puasa ini, cairan tubuh banyak keluar karena berkeringat dengan pemakaian APD yang lengkap," ujarnya, Minggu (3/5/2020).

"Kalau sebelum puada kemarin setelah selesai menangani pasien kita dapat langsung melepas APD. Serta bisa minum atau makan sambil istirahat," lanjutnya.

Menurut Elin, ini adalah wujud pengabdiaannya pada masyarakat, serta mengambil peran penting di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

"Tentu harus di jalani dengan rasa ikhlas. Namun, tetap harus proteksi (melindungi) diri. Apalagi di UGD, pintu masuk pertama pasien datang. Kita harus lebih waspada dan APD harus lengkap," ungkapnya.

Elin pun menggambarkan, kondisi ketika menggunakan APD lengkap dalam menghadapi pasien. Ia merasakan tubuhnya menjadi lebih berat dari biasanya, karena harus menggunakan sepatu boots.

"Wah, kalau ini rasa nya berat ya, gak sperti tahun-tahun kemarin. Nah, APD itu lumayan bikin sesak, dan panas. Dikarenakan, kita harus menggunakan berlapis sebagai bentuk pengamanan diri kita," sebutnya.

Menggunakan APD di bulan puasa adalah pengalaman baru baginya. Bahkan, secara gamblang Elin membeberkan, sebelum ada APD yang memadai. Dirinya beserta perawat lainnya, harus menggunakan jas hujan.

"Pengalaman pertama, bekerja dengan jas hujan, kacamata google, face shield dan masker berlapis. Rasanya itu panas, seperti di sauna. Namun sekarang, alhamdulillah APD yang ada di lapangan sudah memadai," ucapnya.

PERAWAT - Elin kurnia Amd Kep, perawat di salah satu Puskesmas Kubu Raya, mengenakan baju perawat hingga memakai Alat Pelindung diri (APD).   
Doc/ pribadi
PERAWAT - Elin kurnia Amd Kep, perawat di salah satu Puskesmas Kubu Raya, mengenakan baju perawat hingga memakai Alat Pelindung diri (APD). Doc/ pribadi (istimewa)

Dukungan Keluarga

Selain melayani masyarakat, Elin yang juga seorang ibu rumah tangga juga harus membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga di rumah.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved