Wabah Virus Corona

China Diduga Hancurkan Bukti Awal Covid-19, Ini Hasil Laporan Intelijen 5 Negara, termasuk Amerika

Gabungan Intelijen termasuk Amerika Serikat itu menyatakan bahwa pemerintah China sengaja menghancurkan bukti awal tentang Covid-19.

Stocktrek Images/Getty Images
Ilustrasi virus corona. China Diuga Hancurkan Bukti Awal Covid-19, Ini Hasil Laporan Intelijen 5 Negara, termasuk Amerika. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, CANBERRA - China kembali dikaitkan dengan kemunculan awal virus corona atau covid-19.

Hal itu terkait dengan sebuah hasil laporan yang disusun oleh aliansi intelijen di lima negara yang disebut dengan "Five Eyes".

Gabungan Intelijen termasuk Amerika Serikat itu menyatakan bahwa pemerintah China sengaja menyembunyikan atau menghancurkan bukti awal tentang Covid-19.

Dokumen tersebut menggambarkan bagaimana Beijing awalnya menyangkal penyakit itu dapat menular antarmanusia; membungkam atau "menghilangkan" petugas medis yang memperingatkan wabah; memblokir akses organisasi internasional ke Wuhan; dan menolak memberikan sampel langsung kepada para ilmuwan internasional yang berusaha menemukan vaksin.

Cegah Covid-19, Polsek Sanggau Ledo Sebar Sepanduk Imbauan di lokasi Keramaian

Dikutip Kompas.com dilansir dari The Independent Minggu (3/5/2020), jaringan intelijen Five Eyes terdiri dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

AS sendiri sedang melakukan penyelidikan atas instruksi Presiden Donald Trump, yang menuntut agar China harus memiliki konsekuensi atas kelalaiannya karena virus corona menyebar ke seluruh dunia.

Laporan yang diterima oleh surat kabar The Daily Telegraph di Australia itu memetakan timeline alasan China, dan bagaimana Negeri "Panda" itu menyensor berita tentang wabah tersebut.

Dikatakan dalam laporan itu, meski ada bukti pada awal Desember tentang penularan antarmanusia, Beijing tidak mengonfirmasi fakta ini sampai 20 Januari.

Namun dokumen itu tidak mendukung klaim Trump bahwa asal virus corona dari laboratorium ilmiah.

Sehingga menegaskan pemerintah Australia percaya bahwa pasar basah di Wuhan adalah kemungkinan asal muasal virus itu.

Begitu pun dengan pejabat keamanan Inggris yang mengungkapkan, mereka belum melihat bukti awal Covid-19 dihasilkan dari eksperimen ilmiah.

Jejak Kasus PDP Covid-19 Asal Singkawang Meninggal saat Jalani Karantina, Bengkayang Kasus Pertama

Di AS, media-media telah melaporkan bahwa pemerintahan Trump telah mendorong badan intelijen Washington, untuk mengatakan virus tersebut berasal dari laboratorium.

Kemudian kantor Direktur Intelijen Nasional di Washington pada Kamis (30/4/2020) mengumumkan mereka sedang melakukan penyelidikan terhadap peran China dalam pandemi Covid-19.

Laporan The Daily telegraph mengonfirmasi tokoh-tokoh kunci di Institut Virologi Wuhan sebelumnya bekerja atau dilatih di laboratorium pemerintah Australia.

Di sana mereka melakukan penelitian tentang patogen pada kelelawar hidup, sebagai bagian dari kemitraan berkelanjutan dengan Akademi Ilmu Pengetahuan China.

Menurut dokumen itu, pekerjaan tim di lab Wuhan termasuk menemukan sampel virus corona di dalam gua Provinsi Yunnan, dan mensintesis virus corona yang berasal dari kelelawar yang tidak bisa disembuhkan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Aliansi Intelijen Sebut China Sengaja Hancurkan Bukti Awal Covid-19

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved