Virus Corona Masuk Kalbar
BREAKING NEWS - Seorang PDP Covid-19 di Kayong Utara Kalbar Meninggal Dunia
Bambang menjelaskan, dari hasil rapid test itu, pihak rumah sakit pun akhirnya merujuk LL dan anaknya ke Rumah Sakit Agoesdjam Ketapang.
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona (Covid-19) di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat berinisial LL (42) meninggal dunia, Minggu (3/5/2020).
Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kayong Utara, Bambang Suberkah mengatakan, pasien tersebut meninggal dunia di Rumah Sakit Agoesdjam Ketapang, beberapa saat setelah dirujuk dari Kayong Utara.
Pasien tersebut, kata Bambang, sempat mengeluh batuk, sakit tenggorokan, dan sesak nafas saat melakukan pemeriksaan di RSUD Sultan Muhammad Jamaluddin I pada Sabtu (2/5/2020).
"Petugas Rumah Sakit SM Jamaludin I pada hari yang sama telah melakukan rapid test (terhadap LL) dengan hasil non reaktif," kata Bambang.
• Dinkes Kalbar Umumkan Ada 2 Penambahan Kasus Positif Covid-19
Bambang menerangkan, pasien tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit 14 hari sebelumnya.
Akan tetapi, dia memiliki seorang anak yang baru pulang dari Ketapang.
Mengetahui anak LL yang baru pulang dari Ketapang yang merupakan zona merah, pihak RSUD Sultan Muhammad Jamaluddin I berinisiatif melakukan rapid test terhadap anak tersebut.
"Pada tanggal 3 Mei 2020, Rumah Sakit Sultan Muhammad Jamaludin I melakukan Rapid test dan didapati hasilnya reaktif," jelas Bambang.
Bambang menjelaskan, dari hasil rapid test itu, pihak rumah sakit pun akhirnya merujuk LL dan anaknya ke Rumah Sakit Agoesdjam Ketapang.
"Sekitar pukul 11.00 WIB, Rumah Sakit Agoesdjam Ketapang menginformasikan bahwa pasien LL meninggal dunia," ungkap Bambang.
Pasien tersebut ditetapkan sebagai PDP oleh pihak Rumah Sakit Agoesdjam dan telah dilakukan pengambilan swab untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Pernah Kecelakaan
Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kayong Utara, Bambang Suberkah menerangkan, pasien tersebut pernah mengalami kecelakaan lalu lintas sekitar tiga pekan lalu.
Hingga yang bersangkutan meninggal, kondisinya belum terlalu sehat.
"LL masih bekerja sebagaimana mestinya karena sebagai tulang punggung keluarga," terang Bambang.