Virus Corona Masuk Kalbar

BREAKING NEWS - Kasus Positif Covid-19 Kalbar Melonjak ke Angka 58, Terbaru Sintang dan Pontianak

Dari tujuh orang kasus positif terbaru, empat cluster kegiatan keagamaan di Kapuas Hulu dan tiga lainnya tertular dari pasien yang meninggal Sintang.

Penulis: Syahroni | Editor: Syahroni
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menggelar konferensi pers terkait satu warga Pontianak yang positif Corona, di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Minggu (15/3/2020) sore. Menyikapi kasus Corona tersebut, Sutarmidji memutuskan dari tingkat PAUD hingga SMA untuk belajar di rumah masing-masing, serta melarang siswa untuk beraktivitas di luar rumah. 

Penulis: Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kasus positif Covid-19 di Kalimantan Barat kembali bertambah.

Sebelumnya terdapat 51 kasus positif Covid-19 di Kalbar dan hari ini, Rabu (29/4/2020) kasus meningkat menjadi 58 kasus.

Artinya ada penambahan sebanyak tujuh kasus untuk Kalimantan Barat.

“Ya, Kalbar tambah tujuh orang. Tambahan 7 itu cluster kegaitan keagamaan di Kapuas Hulu,” ucap Sutarmidji saat diwawancarai, Rabu (29/4/2020).

Lanjut dijelaskan Midji, tujuh orang tersebut merupakan empat warga Pontianak.

Semuanya berhubungan erat dengan pasien kegiatan keagamaan di Kapuas Hulu  yang meninggal dunia.

“Empat orang ini dari cluster kegiatan keagamaan di Kapuas Hulu, ada yang sekamar dan semobil dengan almarhum,” ucap Sutarmidji.

Kemudian di Sintang ada pasien yang reaktif rapid testnya, kemudian meninggal dunia.

“Terus ada keluarga almarhum dan cleaning service yang kontak dengan almarhum juga hasilnya positif. Hari ini tujuh kasus, empat di Pontianak dan tiga di Sintang,” jelas Sutarmidji.

Melihat hasil tacking yang ada, Midji mengingatkan penularan Covid-19 sangat berbahaya dan begitu cepat menularnya antara satu dengan yang lainnya.

“Bisa aja satu cluster lebih 10, kalau tracking tidak cepat, makanya kalau mau di rapid test jangan nolak,” sarannya.

Masyarakat dimintanya jangan membuat mereka yang positif corona sebagai orang yangg ditakuti.

Seharunya memberikan semangat dan dukungan, agar mereka bersedia memeriksakan.

“Kalau kita buat stigma negatif, mereka tak mau memeriksakan dirinya, terus tak diawasi, terus yang bersangkutan bebas kesana kesini, ya bisa fatal. Lihat aja cluster-cluster yang ada, merembet kesekitarnya,” ungkap Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved