Ramadan 2020
Mutiara Ramadan: Terbelunggunya Setan di Bulan Ramadan
Artinya apabila Ramadhan tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Dr H Syarif, M.Ag mengatakan dalam sebuah hadist, tentang setan di bulan ramadhan berbunyi
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
“Idzaa jaa’a ramshaanu futtihat abwaabu al-jannati waghulliqat abwaabu al- naari washuffidati al-syayaathinu," Senin (27/5/2020).
Artinya apabila Ramadhan tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.” (HR. Bukhari no. 1899 dan Muslim no. 1079).
Sementara itu, hadis dalam pengungkapan lafazh lain disebutkan,
إِذَا كَانَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الرَّحْمَةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ.
“Idzaa kaana ramadhaanu futtihat abwaabu al-rahmati waghulliqat abwaabu jahannama wasulsilati al-syayaathinu,".
Artinya jika masuk bulan Ramadhan, pintu-pintu rahmat dibukan, pintu-pintu Jahannam ditutup dan setan-setan pun diikat dengan rantai.” (HR. Bukhari no. 3277 dan Muslim no. 1079).
• Mutiara Ramadan: Kapan dan Pada Usia Berapa Allah SWT Meniupkan Ruh-Nya Kepada Manusia? Ini Jawabnya
Dijelaskan oleh Syarif, membaca hadis di atas setidaknya memunculkan beberapa pertanyaan seperti, 1) apa fahamnya setan dibelenggu, 2) dengan apa setan dibelenggu, 3) jika setan dibelenggu mengapa masih ada maksiat atau kejahatan di bulan Ramadhan.
Pertama, untuk mendapat kefahaman setan dibelenggu kita harus tahu wujud setan. Jika jujur selama ini setan kita personifiksi dengan wujud yang buruk rupa tapi sesunggunya kita tidak pernah tahu persis keberadaannya.
Kita hanya larut dalam cerita adanya wujud setan seperti cerita dari mulut ke mulut dan atau di sinetron-sinetron. Padahal Allah menerangkan bahwa setan itu musuh lagi nyata bagi kamu, di antaranya,
وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ.
Yang artinya dan jangan kalian mengikuti jejak langkah setan sesungguhnya setan musuh lagi nyata bagimu (Qs. Al-An’am/6:142).
Tidak mungkin Allah berbohong tentang bahwa setan itu nyata menurut ayat di atas. Sementara kita tidak pernah melihatnya.
Jika setan itu dipersonifikasi dengan wujud subyek di luar diri kita, benarkah kita mendengar bisikan dari luar diri kita saat kita hendak berbuat keburukan.