KEMBALI Kebohongan China Terbongkar, Fakta Mulai Terkuak Satu Persatu Soal Rahasia Virus Corona
Namun banyak hal yang ternyata ditutupi China, namun belakangan beberapa di antaranya mulai terkuak sedikit demi sedikit.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Merebaknya virus corona diketahui memang berasal dari Wuhan, China, di mana kasus Covid-19 pertama kali dikonfirmasi.
Namun banyak hal yang ternyata ditutupi China, namun belakangan beberapa di antaranya mulai terkuak sedikit demi sedikit.
Mengutip Daily Express, beberapa waktu lalu China sempat membuat pengakuan soal jumlah korban yang meninggal akibat virus corona.
Setelah banyak negara mendesak China karena dituduh mengecilkan jumlah korban virus corona, akhirnya negeri tirai bambu itu merevisi jumlah yang dilaporkan.
Dalam laporan terbaru pada pekan lalu, China menambahkan jumlahnya sekitar 50 persen dari jumlah korban meninggal yang terkonfirmasi.
Jika diwujudkan dalam angka 50 persen tersebut sekitar 1.000 lebih pasien ditambahkan meninggal dunia di China akibat Covid-19.
Namun, itu hanya satu dari ketidakjujuran China yang terungkap, selama ini China ternyata juga tidak jujur dalam menginformasikan hal ini terkait virus corona.
• CHINA Harus Siap Terima Balasan dari Negara-negara Ini, Hubungan Internasional Jadi Tegang
Seperti diberitakan oleh Sout China Morning Post, China ternyata tidak jujur dalam mengkonfirmasi korban pertama mereka selama ini.
Dilaporkan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kasus Covid-19 pertama kali dikonfirmasi di China pada 8 Desember 2019.
Lagi-lagi China merevisi peryataan itu, mereka mengatakan bahwa kasus virus corona di China sebenarnya sudah ada sejak 17 November 2019.
Menurut data pemerintah China, pasien itu adalah seorang pria 55 tahun yang berasal dari Provinsi Hubei.
Sejak November 2019, dilaporkan sudah ada lima kasus setiap harinya.
Pada 15 Desember 2019, kasusnya sudah mencapai 27 kasus pasien, dan bertambah menjadi 60 kasus pada 20 Desember 2019.
Peningkatan drastis ini terjadi seminggu setelahnya pada 27 Desember, di mana kasusnya meningkat menjadi 180 orang yang terpapar Covid-19.
Pada saat itulah dokter dari Rumah Sakit Pengobatan Terpadu di Provinsi Hubei, Zhang Jixing memberi tahu otoritas kesehatan China bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh virus bernama corona.