Wabah Virus Corona

Pilu! Akibat Rumah Sakit Kekurangan APD, PDP Bayi Tiga Bulan Meninggal Karena Petugas Jaga Jarak

“Perasaan saya masih terbayang-bayang, (Sulfiah) dibungkus plastik dan tidak dikasih mandi, saya tangani sendiri, saya merasa ada beban" ucap La Nguna

Editor: Syahroni
INSTAGRAM
Pilu! Akibat Rumah Sakit Kekurangan APD, Bayi Tiga Bulan Meninggal Karena Petugas Medis Jaga Jarak. 

Tak ada tetangga melayat Setelah itu, pada Kamis (9/4/2020) sekitar 06.00 Wita, Sulfiah dinyatakan meninggal dunia.

La Nguna pun harus mengurus sendiri jenazah anaknya dan membawa pulang untuk dimakamkan.

Hingga jenazah Sulfiah dikuburkan, tidak ada tetangga yang datang ke rumah La Nguna karena merasa takut.

“Meninggalnya Sulfiah, (saya) sudah ikhlas, hanya saya sesalkan (dia) dikuburkan masih dengan pakaiannya, dan masih menggunakan pampersnya. Saya masih kepikiran yang itu,” kata La Nguna, kepada Kompas.com, Kamis (23/4/2020).

Menurut La Nguna, dugaan RSUD Buton Tengah soal Sulfiah terinfeksi virus corona, dianggapnya tidak terbukti.

Pasalnya, hingga kini La Nguna sekeluarga masih merasa sehat.

“Saya punya nenek masih ada, 80 tahun. Waktu pertama anak saya sakit, nenek saya gendong cucu buyutnya, Alhamdulillah sehat-sehat sampai sekarang," kata La Nguna.

Warga Lain Terancam Tertular, Sutarmidji Kesal Warga Mempawah Positif Corona Nekad Pulang Dari Jawa

UPDATE CORONA KALBAR-Sutarmidji Umumkan Dua Hari Terakhir Kasus Positif Covid-19 Meningkat 50 Persen

Keterbatasan APD

Direktur RSUD Kabupaten Buteng, Karyadi, mengatakan bayi Sulfiah merupakan rujukan dari Puskesmas Mawasangka.

Saat itu, tim dokter menyatakan pasien mengalami pneumonia berat.

Berdasarkan gejala itu, Karyadi menjelaskn, tim dokter menetapkan Sulfiah sebagai pasien dalam pengawasan.

"Dokter menyatakan pasien masuk kategori PDP corona sesuai pedoman pencegahan pengendalian Covid-19 revisi ke-IV poin ketiga yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI,” kata Karyadi.

Karyadi mengakui, stok APD di rumah sakitnya terbatas.

Hal itu membuat penanganan pasien, perawat harus jaga jarak.

“Hanya karena APD kita yang tidak memenuhi standar, sehingga penanganan lanjutan setelah pasien dinyatakan PDP corona petugas medis memilih menjaga jarak dan tak mengambil risiko. SOP-nya itu kalau menangani PDP corona harus punya APD yang memenuhi standar sesuai petunjuk Kemenkes,” ucap Karyadi.

Karyadi akhirnya menegaskan, tidak ada pembiaran atau penanganan yang tidak intensif yang dilakukan jajarannya kepada Sulfiah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Pilu Sulfiah, Balita PDP Corona Meninggal Saat Perawat Kekurangan APD. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved