BATU BERAK - Tempat Pemujaan dan Pemukiman Masa Prasejarah Materi SMP TVRI Jumat 24 April
Situs Batu Berak dikelilingi bukit-bukit sebelah utaranya Bukit Abung, di sebelah selatan Bukit Asahan, sebelah barat Bukit Rigis, timur bukit Betung.
Selain itu terdapat juga situs Batu Jagur. Batu ini berada di bukit dengan permukaan yang rata.
Kemudian juga Batu Tameng yang juga terletak di bukit. Batu ini merupakan Dolmen dan Menhir. Konon katanya, dulu di situ terdapat satu meja dari batu yang di atasnya ada batu bulat, seperti tameng. Sehingga diberi nama Batu Tameng.
Di situs tersebut juga ditemukan fragmen tembikar, keramik, dan Batu Umpak.
Kemudian Telaga Mukmin, sebuah peninggalan dari Dolmen besar dan ada juga yang kecil dan terletak di lerang Bukit Asahan.
Lebih jauh lagi, terdapat juga telaga jernih, suatu sumber air, yang kemudian disebut Telaga Mukmin.
Kemudian juga ada Situs Batu Jaya, ini merupakankompleks megalitik yang besar sekali, ukurannya sampai 220 x 180 x 75 cm dengan besar hampir 3 meter. Ukuran umpaknya juga besar, sekitar 85x75 centimeter.
Umpak-umpak ini juga membuktikan bahwa kemungkinan situs ini digunakan sebagai tempat tiang yang menunjukkan ada suatu tiang-tiang pemukiman.
Terdapat juga situs yang menggambarkan satu tatanan yang banyak dari Dolmen dan sebaran-sebaran Menhir yang ada di sana.
Letak peninggalan megalitik yang berada di Gunung dan Bukit ini berkaitan dengan latar belakang religi yang mereka masyarakat saat itu anut.
Daerah gunung ini adalah daerah yang suci. Apabila ada orang yang mati, masyarakat percaya bahwa roh akan pergi bersemayam ke puncak-puncak bukit itu, yang oleh masyarakat tempat tersebut dijadikan sebagai penghormatan terhadap leluhur.
Dengan mereka bertempat tinggal di situ, itu menunjukkan bahwa mereka memilih tempat yang suci untuk tinggal.
Dimungkinkan pada awalnya, penduduk yang mendiami bukit ini membuat sistem pemilihan seorang kepala suku. Mereka memilih yang terbaik dari masyarakat di situ. Siapa yang paling kuatlah dia yang dipercaya bisa memimpin masyarakat.
Jika pemimpin ini meninggal, maka juga akan dibuatkan Menhir lagi di situ.
Tata cara penghormatan masyarakat berkaitan langsung dengan leluhurnya. Kebudayaan itu terus berkembang hingga penerusnya.
Nah, pembuatan Dolmen untuk leluhur ini juga dimungkinkan sebagai meja saji.