Virus Corona Masuk Kalbar

BREAKING NEWS - Tambahan 4 Kasus Positif Covid-19 di Ketapang, Dinkes akan Rapid Test Riwayat Kontak

Dengan adanya tambahan 4 kasus konfirmasi positif Covid-19 tersebut, maka total kasus positif di Ketapang menjadi 5 kasus.

Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK/NUR IMAM SATRIA
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang yang juga selaku juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Ketapang, Rustami saat mengumumkan adanya penambahan pasien positif Covid-19 di Ketapang, Rabu (22/04/2020). 

Seperti dengan melaporkan diri ke Posko Covid-19 ketika tiba dari perjalanan dari luar Kalimantan Barat atau daerah terjangkit.

“Termasuk masyarakat yang kontak dengan pasien positif maka harus melapor dan jujur kepada petugas medis,” harapnya.

Kasus di Kalbar Meningkat 50 Persen

Dalam dua hari terakhir peningkatan kasus konfirmasi positif corona di Kalbar meningkat drastis.

Gubernur Kalbar, Sutarmidji menerangkan hari ini, Rabu (22/4/2020) ada tambahan lima kasus positif Covid-19 di Kalbar.

"Ada tambahan lima kasus untuk Kalbar hari ini," ucap Sutarmidji saat diwawancarai.

Lanjut disampaikannya sehari sebelumnya, Selasa (21/4/2020) sudah ada tambahan enam kasus di Kalbar.

Sehingga total hingga hari ini jumlah kasus positif Covid-19 di Kalbar menjadi 32 kasus.

Meningkatnya kasus positif di Kalbar, ditegaskan Midji karena pengujian swab pasien dilakukan di Rumah Sakit Untan.

Sehingga hasilnya cepat diketahui.

Perhari dalam tiga hari terakhir rata-rata yang di tes di RS Untan 30 sampel pasien.

Namun, untuk hasil hari ini Rabu (22/4/2020) belum bisa diumumkan karena datanya harus dikirim ke pemerintah pusat.

"Total penambahan dalam dua hari terkahir Selasa dan Rabu ini 11 kasus positif Covid-19," ungkapnya.

 KABAR BAIK! Sutarmidji Umumkan Pemrov Beri Bantuan Rp 1 Juta Bagi Mahasiswa Asal Kalbar

Bahkan dalam dua hari terakhir peningkatan angka positif corona di Kalbar mencapai 50 persen dari 21 kasus awalnya.

Sutarmidji mengingatkan agar masyarakat tidak berkerumun dan berkumpul guna memutus rantai penularan.

Jika virus menjangkiti orang-orang sehat dan tidak ada penyakit bawaan serta imunitas tubuh kuat memang seperti tidak sakit.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved