RANGKUMAN Belajar dari Rumah TVRI Hari Ini, Materi SMP Tokoh-tokoh Indonesia: Ada Ki Hajar Dewantara
KI Hajar Dewantara terlahir dengan nama Raden Mas Suwardi Suryaningrat pada tanggal 2 Mei 1889 dan dibesarkan dalam lingkungan pakualam Jogjakarta.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Apakah kamu tidak melewatkan materi belajar dari rumah di TVRI Senin (20/4/2020).
Program acara Belajar dari Rumah yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) kini memasuki minggu kedua sejak diluncurkan Senin (13/4/2020) lalu.
Acara Belajar dari Rumah merupakan program yang dibuat sebagai alternatif belajar di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19)
Program Belajar dari Rumah yang tayang di TVRI ini merupakan salah satu stimulus Kemendikbud untuk pelajar Indonesia saat wabah Corona (Covid-19).
Jadwal TVRI dan materi program Belajar dari Rumah selalu diperbaruhi melalui media sosial Kemedikbud maupun TVRI.
Adapun untuk jadwal Senin (20/4/2020), pelajar SD kelas 4-6 dan SMA akan belajar matematika.
Sedangkan untuk pelajar SMP belajar sejarah tokoh-tokoh di Indonesia.
Kali ini sejumlah tokoh yang dibahas adalah Tokoh Pendidikan Indonesia.
Namun demikian pemirsa diminta menyiapkan alat tulis dan menjawab pertanyaan.
Setiap tanggal 2 Mei kita memperingati hari pendidikan nasional yang diambil dari hari kelahiran Ki Hajar Dewantara, melalui pendidikan Ki Hajar Dewantara melawan penjajahan Belanda.
KI Hajar Dewantara terlahir dengan nama Raden Mas Suwardi Suryaningrat pada tanggal 2 Mei 1889 dan dibesarkan dalam lingkungan pakualam Jogjakarta.
Ki Hajar Dewantara sempat kuliah di Stovia atau sekolah Dokter Pribumi, kemudian ia bekerja sebagai wartawan di Oetoesan Hindia dan Kaoem Moeda.
• Jadwal & Link Live Streaming TVRI Belajar dari Rumah Rabu 22 April Materi SD, SMP dan SMA
Sejak muda Ki Hajar Dewantara berani menentang pemerintah kolonial belanda bersama Douwes Dekker fan Cipto Mangunkusumo, ia mendirikan Indische Partij pada tahun 1912 yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka.
Akibat kritiknya pada pemerintah Belanda dalam tulisannya 'Seandainya aku orang Belanda'Ki Hajar diasingkan ke pulau Bangka.
Douwes Dekker fan Cipto Mangunkusumo membela sahabatnya. Sehingga akhirnya 3 serangkai ini diaasingkan bersama-sama ke negeri Belanda.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/rangkuman-belajar-dari-rumah-tvri-hari-ini-materi-smptokoh-tokoh-indonesia-ada-ki-hajar-dewantara.jpg)