Virus Corona Masuk Kalbar
Kalbar Bisa Swab Test Corona Sendiri di Pontianak, 3 Jam Hasil Keluar Sutarmidji Pesan Reagent Kit
Gubernur Kalbar Sutarmidji menjelaskan, dengan demikian uji PCR pasien Kalbar tidak lagi perlu dikirim ke Badan Penelitian
TRIBUNTRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Kalimantan Barat memastikan mulai Senin (20/4/2020) ini sudah bisa melakukan tes swab untuk pasien yang diduga terinfeksi Covid-19.
Pengujian sampel cairan bagian belakang hidung dan tenggorokan dilakukan di laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) milik Rumah Sakit Universitas Tanjungpura (RS Untan).
Gubernur Kalbar Sutarmidji menjelaskan, dengan demikian uji PCR pasien Kalbar tidak lagi perlu dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes di Jakarta.
Saat ini, uji PCR itu cukup di Pontianak yaitu di laboratorium milik RS Untan.
Hasilnya pun bisa diketahui paling lama tiga jam.
Dengan demikian, masa tunggu untuk mengetahui hasil uji swab bisa dipangkas jauh lebih cepat, dibanding jika mengirimnya ke Jakarta yang bisa mencapai dua pekan.
"Besok sudah mulai dilakukan uji swab di lab Untan. Kita bisa mengetahui lebih cepat hasil pemeriksaan swab dari cairan nasofaring pasien," ucap Midji saat diwawancarai Tribun, Minggu (19/4/2020).
• Dinas Kesehatan Singkawang Nantikan Uji Swab Covid-19 di RS Untan Pontianak
Midji menjelaskan, satu-satunya kendala saat ini adalah minimnya reagent kit yang didapatkan Pemprov Kalbar.
Mendapatkan reagent kit memang sulit, karena bukan hanya Kalbar yang membutuhkannya.
Meski laboratorium Untan itu sudah bisa digunakan untuk uji swab, tapi masih dalam jumlah yang terbatas.
"Sekarang reagent kit yang ada baru 100-an," kata mantan Wali Kota Pontianak ini.
Namun Midji mengatakan, pekan depan akan ada tambahan lagi reagent kit yang akan diterima Kalbar.
"Insyaallah minggu depan datang lagi. Sehingga kita bisa melakukan uji swab terhadap para PDP maupun Orang Tanpa Gejala (OTG) yang reaktif," ucap Midji.
Karena terbatasnya jumlah reagent kit, kata Midji, maka uji swab saat ini diprioritaskan bagi para Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Selanjutnya, Pemprov Kalbar terus berusaha mendatangkan reagent kit sebanyak-banyaknya ke Kalbar, melalui Kemenkes serta BNPB.
Midji menegaskan, kuota untuk uji swab di laboratorium RS Untan bisa dimaksimalkan hingga 100 per hari.
Selain di Untan, laboratorium PCR lainnya adalah milik BBPOM Pontianak.
Namun saat ini yang digunakan baru laboratorium milik RS Untan.
Difungsikannya laboratorium PCR milik RS Untan untuk uji swab, mendapat tanggapan positif dari Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono.
Sebab dengan demikian, kepastian positif atau tidaknya pasien yang diduga Covid-19 akan lebih cepat.
Edi mengatakan Gubernur Kalbar telah melakukan upaya mempercepat pengoperasian laboratorium Untan untuk pemeriksaan metode Polymerase Chain Reaction dari sampel cairan nosofaring.
"Mudah-mudahan reagent-nya bisa benar-benar cepat datang juga, sebab dengar-dengar ini lagi dipesan dan sulit didapatkanya," ujarnya.
Jika laboratorium RS Untan sudah berfungsi, Edi mengatakan dalam satu atau dua hari apabila ada pasien dalam pemantauan bisa langsung di-swab.
Hasilnya akan cepat keluar sehingga dapat segera memberikan kepastian.
"Selama ini kan kita dengan rapid test. Terus untuk swab mesti dikirim dulu ke Jakarta, nah yang lama ini kan hasilnya keluar dari Jakarta," ujarnya.
Lambannya hasil uji swab keluar, dikatakan Edi, menimbulkan keragu-raguan di masyarakat.
"Tentu kita berharap lab Untan dapat beroperasi secepat-cepatnya untuk memeriksa swab. Dan mudahan-mudahan berjalan sesuai harapan dan rencana," imbuhnya.
Edi memaparkan terdapat 39 sampel PDP asal Pontianak yang hingga kini masih menunggu dikeluarkan hasilnya dari Balitbangkes Kemenkes di Jakarta. Bahkan ada kecenderungan hasil tersebut keluarnya semakin lama.
"Waktu tunggunya juga sekarang relatif lebih lama. Kalau kemarin lima hari, sekarang sudah lebih dari tujuh hari dan bahkan 14 hari," ujarnya.
Ia menilai hal tersebut juga menyebabkan timbulnya keragu-raguan di pihak pasien, apakah positif atau negatif Covid-19.
"Nanti kalau sudah beroperasi laboratorium Untan, satu hari sudah bisa keluar hasilnya," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang dr Barita Ompusunggu juga menyambut baik kabar RS Untan yang bisa melakukan uji swab Covid-19.
"Mudah-mudahan benar-benar hari Senin sudah bisa dimulai," katanya, Minggu (19/4/2020).
Ia mengatakan, bila pengujian swab bisa dilakukan di Kota Pontianak akan meringankan 90 persen beban petugas kesehatan dan tenaga medis di Kota Singkawang.
Sebab selama ini pengujian swab harus dilakukan di Jakarta.
Hal itu membuat hasil laboratorium lama keluar, hingga sepekan waktunya.
Sementara jika di RS Untan, Barita memperkirakan cukup dua hingga tiga hari, hasil uji swab pasien sudah bisa diketahui.
Ia mencontohkan, jika seorang pasien telah dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil uji swab, maka pasien tersebut tidak perlu terlalu lama berada di ruang isolasi.
Pasien bisa langsung dipulangkan bila hasilnya negatif.
Sementara bila positif, pasien akan bertahan di ruang isolasi. Setelah 14 hari di swab ulang, dua kali negatif bisa dipulangkan dan cepat prosesnya.
"Itu sangat membantu baik kami di dinas kesehatan maupun RSUD dr Abdul Aziz," tuturnya.
Dinas Kesehatan Kota Singkawang saat ini telah menyiapkan 800 alat pengambilan swab berkaitan dengan penanggulangan Covid-19.
100 alat telah dikirim ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Aziz Singkawang dan sisanya 700 ada di dinas kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, dr Fatah Maryuniani mengaku bersyukur dengan adanya kabar mengenai pemeriksaan swab pasien Covid-19 sudah bisa dilakukan di Pontianak.
Dengan demikian, hasil pemeriksaan swab pasien nantinya bisa keluar lebih cepat dari pada biasanya.
Namun Fatah mengaku belum mengetahui secara pasti berapa lama selisih waktu hasil pemeriksaan laboratorium di Pontianak dan di Jakarta.
"Alhamdulillah dengan adanya PCR di Pontianak berarti masa tunggu yang tadinya dua minggu bisa lebih singkat, tapi kita belum tahu juga berapa hari hasil lab keluar untuk yang di Pontianak," katanya.
Ia mengungkapkan, selama ini RSUD yang ada di Sambas selalu mengirim sampel ke Jakarta. Terakhir, ada satu sampel di kirim ke Jakarta pada Sabtu (18/4).
"Sambas terakhir kirim kemarin siang satu sampel," ungkapnya.
Kata Fatah, saat ini pasien yang terkategori PDP di Sambas ada 10 orang. Ia mengatakan, beberapa di antaranya sudah sehat dan hanya tinggal menunggu hasil swab keluar.
"PDP di Sambas total ada 10 orang. Kondisi mereka semua sakit ringan sampai dengan sedang. Dan sekarang ada beberapa orang yang sudah sehat tinggal nunggu hasil swab," ujarnya. (oni/dan/doi/one)