Virus Corona Masuk Kalbar

Kalbar Bisa Swab Test Corona Sendiri di Pontianak, 3 Jam Hasil Keluar Sutarmidji Pesan Reagent Kit

Gubernur Kalbar Sutarmidji menjelaskan, dengan demikian uji PCR pasien Kalbar tidak lagi perlu dikirim ke Badan Penelitian

Editor: Madrosid
IST
Swab Test 

Midji menegaskan, kuota untuk uji swab di laboratorium RS Untan bisa dimaksimalkan hingga 100 per hari.

Selain di Untan, laboratorium PCR lainnya adalah milik BBPOM Pontianak.

Namun saat ini yang digunakan baru laboratorium milik RS Untan.

Difungsikannya laboratorium PCR milik RS Untan untuk uji swab, mendapat tanggapan positif dari Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono.

Sebab dengan demikian, kepastian positif atau tidaknya pasien yang diduga Covid-19 akan lebih cepat.

Edi mengatakan Gubernur Kalbar telah melakukan upaya mempercepat pengoperasian laboratorium Untan untuk pemeriksaan metode Polymerase Chain Reaction dari sampel cairan nosofaring.

"Mudah-mudahan reagent-nya bisa benar-benar cepat datang juga, sebab dengar-dengar ini lagi dipesan dan sulit didapatkanya," ujarnya.

Jika laboratorium RS Untan sudah berfungsi, Edi mengatakan dalam satu atau dua hari apabila ada pasien dalam pemantauan bisa langsung di-swab.

Hasilnya akan cepat keluar sehingga dapat segera memberikan kepastian.

"Selama ini kan kita dengan rapid test. Terus untuk swab mesti dikirim dulu ke Jakarta, nah yang lama ini kan hasilnya keluar dari Jakarta," ujarnya.

Lambannya hasil uji swab keluar, dikatakan Edi, menimbulkan keragu-raguan di masyarakat.

"Tentu kita berharap lab Untan dapat beroperasi secepat-cepatnya untuk memeriksa swab. Dan mudahan-mudahan berjalan sesuai harapan dan rencana," imbuhnya.

Edi memaparkan terdapat 39 sampel PDP asal Pontianak yang hingga kini masih menunggu dikeluarkan hasilnya dari Balitbangkes Kemenkes di Jakarta. Bahkan ada kecenderungan hasil tersebut keluarnya semakin lama.

"Waktu tunggunya juga sekarang relatif lebih lama. Kalau kemarin lima hari, sekarang sudah lebih dari tujuh hari dan bahkan 14 hari," ujarnya.

Ia menilai hal tersebut juga menyebabkan timbulnya keragu-raguan di pihak pasien, apakah positif atau negatif Covid-19.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved