Corona Masuk Indonesia
Update Corona 19 April 2020 di Indonesia, Tambah 327 Kasus Positif Covid-19, Berapa Angka Kematian ?
DKI Jakarta masih mencatat sebagai provinsi dengan penambahan kasus tertinggi yakni 108 pasien, sehingga total terdapat 3.032 pasien positif..........
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona mengatakan, sejak Sabtu (18/4/2020) hingga Minggu (19/4/2020) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 327 orang positif Covid-19.
"Sehingga kasus yang terkonfirmasi positif hari ini sebanyak 6.575 orang," kata Yuri saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Minggu sore.
Penambahan kasus pasien positif terjadi di 21 provinsi.
DKI Jakarta masih mencatat sebagai provinsi dengan penambahan kasus tertinggi yakni 108 pasien, sehingga total terdapat 3.032 pasien positif di ibu kota negara ini.
Posisi berikutnya diikuti oleh Jawa Barat (55 pasien), Jawa Timur (35 pasien), Sulawesi Selatan (27 pasien), dan Jawa Tengah (20 pasien).
• PAKAR Prediksi Virus Corona Indonesia Meledak dengan 95 Ribu Kasus pada Puncak Pandemi Awal Mei
• Seorang Bayi Umur Empat Bulan Dinyatakan Positif Virus Corona Covid-19 Seusai Hasil Swab Keluar
Berikut sebaran kasus positif per 19 April 2020 :
1. Aceh: 1 orang
2. Bali: 4 orang
3. Banten: 3 orang
4. Bangka Belitung: 1 orang
5. DKI Jakarta: 108 orang
6. Jawa Barat: 55 orang
7. Jawa Tengah: 20 orang
8. Jawa Timur: 35 orang
9. Kalimantan Timur: 5 orang
10. Kalimantan Tengah: 5 orang
11. Kalimantan Selatan: 4 orang
12. Kalimantan Utara: 19 orang
13. Nusa Tenggara Barat: 6 orang
14. Sumatera Selata: 5 orang
15. Sumatera Barat: 1 orang
16. Sumatera Utara: 2 orang
17. Sulawesi Tenggara: 9 orang
18. Sulawesi Selatan: 27 orang
19. Sulawesi Tengah: 3 orang
20. Papua Barat: 2 orang
21. Papua: 12 orang
Total Kasus Se-Indonesia Hingga 19 April 2020 :
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kasus Positif Covid-19 Tambah 327 Orang, Ini Sebarannya...
Jokowi : Hanya Sampai Akhir Tahun
Presiden Joko Widodo yakin, wabah virus corona Covid-19 di Tanah Air akan berakhir pada akhir tahun 2020.
Keyakinan ini diungkapkan Jokowi saat memimpin rapat terbatas "Mitigasi Dampak Covid-19 terhadap Pariwisata" lewat video conference, Kamis (16/4/2020) kemarin.
Dalam kesempatan itu, Jokowi pun mengungkapkan optimisme bahwa pariwisata dalam negeri akan kembali berkembang pada tahun 2021.
"Saya meyakini ini (Covid-19) hanya sampai akhir tahun. Tahun depan booming di pariwisata," kata Jokowi.
Jokowi yakin industri pariwisata akan langsung tumbuh pesat karena banyak masyarakat yang hanya berdiam diri di rumah selama pandemi Covid-19.
"Semua orang pengen keluar semua, orang ingin menikmati kembali keindahan pariwisata sehingga optimisme itu yang harus terus diangkat," kata dia.
Oleh karena itu, Jokowi meminta jajarannya untuk tidak terjebak pada pesimisme karena masalah Covid-19 ini.
Ia justru meminta Menteri Pariwisata Wishnutama dan pejabat terkait lainnya untuk mulai mempersiapkan diri.
"Jangan sampai booming yang akan muncul setelah Covid-19 ini selesai tak bisa kita manfaatkan secara baik," kata dia.
Sementara itu, untuk mengatasi industri pariwisata yang lesu saat ini, Jokowi meminta jajaran terkait untuk menyiapkan stimulus ekonomi.
Dengan stimulus itu, Jokowi berharap pelaku industri pariwisata bisa bertahan dan tak perlu melakukan pemutusan hubungan kerja.
Selain itu, Jokowi meminta ada perlindungan sosial yang diberikan kepada pekerja di sektor pariwisata.
Siap bersaing
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama pun mengaku sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghidupkan pariwisata dalam negeri di tahun depan.
Strategi ini khususnya untuk menarik turis asing agar wisata Indonesia tak kalah dari negara-negara lain begitu Covid-19 berakhir.
“Kita meyakini setelah kondisi WFH ini, pada 2021 pariwisata justru bisa rebound secara signifikan, tentu saja kita harus kompetisi dengan negara yang lain untuk melakukan berbagai strategi ke depan,” kata Wishnutama selepas rapat terbatas.
Untuk itu, saat ini pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan berbagai destinasi wisata prioritas untuk mempersiapkan langkah-langkah menyabut kebangkitan sektor pariwisata.
Ia mengatakan, fokus utama pemerintah justru kepada hal-hal yang sangat mendasar di destinasi pariwisata.
"Beberapa di antaranya adalah higienitas, toilet kebersihan keselamatan dan keamanan, hal-hal tersebut yang perlu kita utamakan," kata dia.
Mei puncak Covid-19
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyebut, puncak masa pandemi Virus Corona di Indonesia diprediksi terjadi pada bulan Mei 2020.
"Angka kasus pada saat puncak itu secara kumulatif diprediksi 95.000 kasus," kata Wiku dalam press briefing bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Ketua Gugus Tugas Doni Monardo, Kamis.
Wiku mengatakan, penurunan jumlah kasus diprediksi baru akan terjadi pada Juni atau Juli 2020.
Namun pada saat itu, angka kasus positif Covid-19 diprediksi sudah tembus lebih dari 100.000 kasus positif.
"Selama Juni-Juli kasus konfirmasi positif sudah akan mencapai 106 ribu kasus," kata Wiku.
Wiku mengatakan, angka yang ia paparkan ini memang belum pasti terjadi. Angka itu merupakan gabungan dari hitungan sejumlah ilmuwan dan para ahli.
"Kami sudah me-review dan mengkombinasikan semua prediksi itu," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keyakinan Jokowi soal Covid-19 yang sampai Akhir Tahun..."
(*)