Virus Corona Masuk Kalbar

Permudah Data Keluar Masuk Orang, Gugus Tugas Covid-19 Sintang Kerjasama dengan Agen Bus

Setiap calon penumpang dari Singkawang dan Pontianak akan disuruh mengisi formulir tersebut sebelum keberangkatan.

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Damkar
Didata: Penumpang bus dari Pontianak didata dan diperiksa setibanya di Terminal Sungai Ukoi, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu (18/4/2020). 

Permudah Data Keluar Masuk Orang, Gugus Tugas Covid-19 Sintang Kerjasama dengan Agen Bus

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang, bekerjasama dengan agen bus rute Sintang-Pontianak, Singkawang-Sintang atau sebaliknya untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Pemantauan keluar masuknya orang dan barang di Kabupaten Sintang diperketat pasca Pemkab Sintang menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) penanganan corona.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Bernhard Saragih menyebut, gugus tugas bekerjasama dengan para agen yang melayani trayek Pontianak-Sintang dan Singkawang-Sintang.

Seorang Bayi Umur Empat Bulan Dinyatakan Positif Virus Corona Covid-19 Seusai Hasil Swab Keluar

Polanya, nantinya setiap supir bus akan dibekali dua formulir.

Setiap calon penumpang dari Singkawang dan Pontianak akan disuruh mengisi formulir tersebut sebelum keberangkatan.

Formulir tersebut berisi data diri dan kontak penumpang ini dibutuhkan untuk pemantauan Dinkes ketika tiba di Sintang.

Sebab, saat ini warga yang baru datang dari daerah yang sudah terkonfirmasi ada kasus corona enggan melaporkan diri.

Padahal, arus keluar masuk orang masih tinggi.

“Posko ada di terminal Sungai Ukoi. kita kerjasama dengan agen bus dari Pontianak dan Singkawang. Jadi penumpang sebelum berangkat mereka sudah isi data diri, nama alamat, nomor handphone."

"Formulir dua lembar, satu untuk agen bus, satu untuk kita terima untuk bahan pemantauan kita kalau penumpang tidak melapor,” kata Bernhard, Minggu (19/4/2020). 

Selain daripada itu, tim gugus tugas juga melakukan penyemprotan terhadap para penumpang yang baru tiba di terminal sungai ukoi.

“Selain penumpang, bus juga kita semprot. Kemudian penumpang kita arahkan cuci tangan dan pendataan,” ungkapnya.

Jangan Mudik

Bupati Sintang, Jarot Winarno mewanti-wanti masyarakat untuk tidak mudik lebaran.

Bahkan, sudah melarang ASN, TNI Polri untuk tidak mudik. Hal ini sebagai langkah mengantisipasi gelombang kedua wabah corona yang diperkirakan terjadi saat arus mudik dan balik Idul Fitri.

Menurut Jarot, saat ini pandemic corona di Indonesia sudah puncaknya, dan menurun angkanya.

Data yang disampaikan oleh pemerintah setiap harinya merupakan data pemeriksaan specimen 10 hari sebelumnya.

“Kita sudah capai puncaknya, sudah mulai menurun. Yang berbahaya gelombang kedua corona meledak di berbagai tempat di pedalaman akibat mudik. Kita harus lebih sabar, jaga diri jagan mudik,” pinta Jarot, Minggu (19/4/2020). 

Masyarakat Kabupaten Sintang yang bekerja di luar diminta Jarot bersabar dan mengikuti anjuran pemerintah.

Upaya ini penting untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

“Kalau kita kasian dengan saudara kita, jangan mudik,” harapnya.

Jarot mengungkapkan, apabila mudik bisa ditekan, gelombang kedua wabah corona tidak akan terjadi.

Namun, apabila gagal dan pembatasn sosial kendur, maka yang terjadi adalah ledakan kedua corona bakal terjadi, hingga ke pedalaman.

“Bayangkan kalau ada yang pulang ke kampong, kita tidak tahu dia bawa virus atau tidak terus menularkan ke keluarganya di pedalaman. Di Sintang beda dengan di Jawa. Ndak siap dengan fasilitas kesehatan."

"Misalnya di Serawai warga yang sampai sesak nafas, (rumah sakit) ada oksigen tapi ventilator tidak punya. Mau dirujuk ke sintang 5 jam, tertolong atau tidak, kita takut nanti lebih parah. Kita dites oleh sejarah."

"Kalau yang mudik bisa diatur, kita jaga, tidak terjadi gelombang kedua, kita selamat. Kita dites dengan arus manausia kalau kita kendor pembatasan sosial,” jelasnya. 

Update Corona di Kalbar (Minggu 19 April 2020)

Jumlan pasien positif virus corona Covid-19 di Kalbar saat ini berjumlah 21 orang.

Dari jumlah itu, sembilan pasien masih dalam perawatan di rumah sakit.

Sementara tiga positif virus corona Covid-19 lainnya menjalani isolasi ketat di rumah.

Jumlah pasien Covid-19 yang sembuh di Kalimantan Barat enam orang dan tiga meninggal dunia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalbar, sembilan pasien positif dirawat di lima sakit berbeda. 

Paling banyak menjalani perawatan di RSUD Sy Alkadrie, tiga orang.

Gubernur Kalbar, Sutarmidji bersyukur tiga hari belakangan ini kasus konfirmasi positif di Kalbar tidak bertambah.

Namun demikian, saat ini ada 196 orang yang reaktif corona.

Mereka yang reaktif adalah orang tanpa gejala (OTG)

Sutarmidji mengatakan, dari 196 kasus reaktif, terbanyak adalah di Kota Pontianak.

Jumlah reaktif terbanyak kedua adalah Landak dengan 17 kasus dan Ketapang 11.

Sementara dua daerah tidak ada warga reaktif corona.

Dua kabupaten itu adalah Sambas dan Bengkayang.

Bagaimana Jika Reaktif Rapid Test

Rapid test adalah satu di antara uji cepat untuk mendeteksi apakah seseorang punya antibodi terhadap virus corona Covid-19 atau tidak.

Cara kerja rapid test adalah bereaksi terhadap antibodi IgG dan atau IgM yang ada dalam sampel darah yang selanjutnya akan menimbulkan perubahan warna rapid test.

Penggunaan rapid test biasanya dilakukan terhadap mereka yang memiliki kontak erat dengan orang yang telah dinyatakan positif Covid-19.

Walau demikian, alat ini tidak sepenuhnya valid ketika digunakan untuk melakukan tes karena dapat memunculkan negatif palsu ataupun positif palsu karena beberapa alasan.

Setelah menjalani rapid test, hasil yang akan muncul kemungkinannya dua: positif dan negatif.

Apa yang harus dilakukan jika rapid test menunjukkan positif atau negatif?

Jika hasil rapid test positif

Melansir informasi yang dibagikan Kementerian Kesehatan RI melalui akun Instagram-nya, @kemenkes_ri, hal yang harus dilakukan saat hasil rapid test positif adalah:

1. Jika tidak ada gejala seperti demam, batuk, tenggorokan gatal dan sesak napas, maka harus berada di rumah untuk melakukan isolasi mandiri.

2. Hubungi layanan digital health untuk berkonsultasi. Beberapa contoh layanan konsultasi digital health di antaranya SehatPedia, Halodoc, Alodokter, SehatQ, KlikDokter, ProSehat, doktersehat, Good Doctor, Docquity dan sebagainya.

3. Jika muncul gejala meliputi demam, batuk, tenggorokan gatal dan sesak napas yang memberat maka harus segera menghubungi fasilitas layanan kesehatan guna pemeriksaan lebih lanjut.

Jika hasil rapid test negatif

Jika hasil rapid test menunjukkan hasil negatif, maka Anda diimbau untuk melakukan beberapa hal:

1. Tetap berada di rumah dan melakukan physical distancing atau menjaga jarak fisik dengan anggota keluarga.

2. Diimbau untuk melakukan tes ulang 7-10 hari kemudian di fasilitas layanan kesehatan.

3. Jika membutuhkan konsultasi masyarakat juga dapat menghubungi layanan digital health.

 Jumlah kasus reaktif Covid-19 di Kalbar:

Pontianak = 130.

Landak = 17.

Ketapang = 11.

Kubu Raya = 10.

Sekadau = 10.

Sanggau = 6.

Melawi = 3.

Kapuas Hulu = 3.

Kayong Utara = 2

Mempawah = 2.

Singkawang = 1.

Sintang = 1.

Sambas = 0.

Bengkayang = 0.

Konfirmasi positif 21 kasus:

- 9 masih dirawat.

- 6 sembuh.

- 3 isolasi ketat.

- 3 meninggal.

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved