Virus Corona Masuk Kalbar
Permudah Data Keluar Masuk Orang, Gugus Tugas Covid-19 Sintang Kerjasama dengan Agen Bus
Setiap calon penumpang dari Singkawang dan Pontianak akan disuruh mengisi formulir tersebut sebelum keberangkatan.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Menurut Jarot, saat ini pandemic corona di Indonesia sudah puncaknya, dan menurun angkanya.
Data yang disampaikan oleh pemerintah setiap harinya merupakan data pemeriksaan specimen 10 hari sebelumnya.
“Kita sudah capai puncaknya, sudah mulai menurun. Yang berbahaya gelombang kedua corona meledak di berbagai tempat di pedalaman akibat mudik. Kita harus lebih sabar, jaga diri jagan mudik,” pinta Jarot, Minggu (19/4/2020).
Masyarakat Kabupaten Sintang yang bekerja di luar diminta Jarot bersabar dan mengikuti anjuran pemerintah.
Upaya ini penting untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
“Kalau kita kasian dengan saudara kita, jangan mudik,” harapnya.
Jarot mengungkapkan, apabila mudik bisa ditekan, gelombang kedua wabah corona tidak akan terjadi.
Namun, apabila gagal dan pembatasn sosial kendur, maka yang terjadi adalah ledakan kedua corona bakal terjadi, hingga ke pedalaman.
“Bayangkan kalau ada yang pulang ke kampong, kita tidak tahu dia bawa virus atau tidak terus menularkan ke keluarganya di pedalaman. Di Sintang beda dengan di Jawa. Ndak siap dengan fasilitas kesehatan."
"Misalnya di Serawai warga yang sampai sesak nafas, (rumah sakit) ada oksigen tapi ventilator tidak punya. Mau dirujuk ke sintang 5 jam, tertolong atau tidak, kita takut nanti lebih parah. Kita dites oleh sejarah."
"Kalau yang mudik bisa diatur, kita jaga, tidak terjadi gelombang kedua, kita selamat. Kita dites dengan arus manausia kalau kita kendor pembatasan sosial,” jelasnya.
Update Corona di Kalbar (Minggu 19 April 2020)
Jumlan pasien positif virus corona Covid-19 di Kalbar saat ini berjumlah 21 orang.
Dari jumlah itu, sembilan pasien masih dalam perawatan di rumah sakit.
Sementara tiga positif virus corona Covid-19 lainnya menjalani isolasi ketat di rumah.