Virus Corona Masuk Kalbar

KOTA Pontianak Mungkin Diterapkan PSBB, Ini Alasan Sutarmidji hingga Reaksi Edi Kamtono

Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengungkapkan alasan adanya kemungkinan penerepan PSBB untuk di Kota Pontianak.

Penulis: Syahroni | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Jalanan terpantau lengang saat diberlakukannya pembatasan aktivitas masyarakat di Jalan Gajahmada, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (2/4/2020) siang. Pemerintah Kota Pontianak memberlakukan pembatasan aktivitas warga dengan cara menutup sementara akses keluar masuk Jalan Gajahmada sejak pukul 09.00-18.00 WIB. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kota Pontianak yang disebut sudah menjadi transmisi lokal penyebaran Virus Corona Covid-19 dimungkinkan bakal menerapkan Pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengungkapkan alasan adanya kemungkinan penerepan PSBB untuk di Kota Pontianak.

Penyebaran Virus Corona Covid-19 di Pontianak, jelasnya, sudah masuk tahap transmisi lokal. 

Untuk itu ia meminta Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono tetap tegas dalam mengatur kondisi Kota Pontianak saat ini.

Ia mendukung dan meminta Edi Kamtono untuk tidak tunduk dengan siapapun.

Serta tidak gentar dengan intervensi yang dilakukan oknum-oknum tidak mengetahui persoalan yang ada.

Perihal menutup tempat keramaian dan pembatasan dengan penutupan jalan-jalan yang dianggap mengundang keramaian dinilainya sebagai langkah tepat.

Bahkan menurut Midji, di Pontianak sangat memungkinkan untuk dilalukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti di Jakarta dan sekitarnya.

Hal itu diungkapkannya pasal adanya penularan virus corona transmisi lokal.

Artinya untuk penularan di Pontianak disebutnya bukan lagi warga yang keluar daerah.

"Penularan di Pontianak ini sudah transmisi lokal, artinya penularan sudah antar warga,"ucap Midji saat diwawancarai, Rabu (15/4/2020).

Midji menegaskan, untuk Kalbar memang belum ada rencana penerapan PSBB.

"Kalau Kalbar belum tapi untuk Pontianak sangat mungkin, karena sudah transmisi lokal, banyak kasus orang tanpa gejala (OTG)," tegasnya.

Oleh karena itu, ia meminta Wali Kota Pontianak tegas mengatur kota jangan sampai menimbulkan persoalan lebih besar.

"Pak Wali harus tegas, janga tunduk dengan ancaman dari siapapun dalam mengatur kota, yang ngeyel tindak secara hukum," ujarnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved