Hasil Rapid Test Pelintas Batas Asal Sulawesi Tengah, Aso Negatif Covid-19

meski hasil rapid test non reaktif, warga Sulawesi Tengah tersebut untuk sementara waktu akan dititipkan ke Dinas Sosial.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANWAR
BERBINCANG: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh mendampingi Bupati Sintang, Jarot Winarno berbincang dengan Aso pelintas batas asal Sulawesi di halaman kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang.  

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang langsung melakukan rapid test terhadap Aso, Warga asal Tanah Mea, Benawa Selatang, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah yang baru tiba setelah sempat ditolak oleh warga di Kecamatan Ketungau Tengah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh memastikan, hasil rapid tes terhadap Aso, non reaktif (negatif). “Hasilnya non reaktif (negatif),” kata Harysinto Linoh, Jumat (17/4/2020).

Aso merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang belum lama ini menyebrangi perbatasan Indonesia-Malaysia secara ilegal melalui jalur tradisional yang ada di Ketungau Hulu.

Pemuda berusia 25 tahu ini sempat dikarantina oleh tim gugus tugas Covid 19 kecamatan. Namun baru beberapa diisolasi, ada penolakan dari warga. Kamis siang kemarin, Aso diantar oleh Satgas Covid ke Dinkes Sintang.

Kisah Pekerja Migran dari Sulawesi Tengah, Sembuyi Jika Ada Patroli Udara hingga Tak Diterima Warga

Sinto memastikan, meski hasil rapid test non reaktif, warga Sulawesi Tengah tersebut untuk sementara waktu akan dititipkan ke Dinas Sosial.

“Sekarang kita serahkan ke Dinsos. Kami akan tetap pantau yang bersangkutan,” jelas Harysinto Linoh.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sintang, Setina belum menjawab upaya konfirmasi Tribun Pontianak mengenai tindaklanjut pihaknya terhadap warga tersebut. 

Siapkan Rumah Singgah

Bupati Sintang, Jarot Winarno memastikan akan menyiapkan rumah singgah bagi Aso, warga Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah yang baru tiba di Posko Covid Dinkes Sintang setelah sempat ditolak oleh warga di Kecamatan Ketungau Tengah.

“Saya sudah kontak dinas sosial. Nanti mereka akan menyiapkan kamar isolasi mandiri bersangkutan sambil pegawasan di rumah singgah,” kata Jarot Winarno.

Jumat pagi, Jarot bahkan menyempatkan untuk menemui Aso yang berada di Posko Covid-19. Dia berbincang langsung dengan Aso ditemani oleh Harysinto Linoh, Kadinkes.

Jarot Winarno mengaku kasian dengan Aso, buruh migran yang diperlakukan tidak baik di Malaysia, 6 bulan kerja tidak menerima upah.

Cegah Corona, Ini Yang Dilakukan Tim Gugus Tugas Kecamatan Pengkadan

“Kasian, dia buruh migran diperlakukan tidak baik di Malaysia menurut ceritanya. Karena situasi ndak bagus, dia lari. Jalan kaki, sampai di Jasa terus diperiksa oleh pamtas. Sebelumnya dia dikarantina di depan kantor camat ada rumah dins tidak terpakai. Tapi masyarakat tidak setuju. Sampai pada akhirnya proses tadi malam harus meninggalkan sungai pisau segera. Diantar pamtas, luar biasa kependulian pamtas, camat dan tim gugus tugas kecamatan,” beber jarot.

Dipastikan Jarot, meski bukan warga Sintang, buruh migran tersebut tetap akan diperhatikan. Selain disiapkan tempat singgah untuk isolasi sementara waktu, pemerintah juga akan memberikan santunan untuk biaya makan minum dan ongkos pulang.

“Ini kan orang Indonesia juga, buruh migran. Lalu diperlukan tidak baik, kalau kesannya kita tidak ngurus kan tidak bagus. Kemudian akan kita santuni untuk dia makan dan ongkos kembali ke desanya.  Kalau negatif (rapid test) mungkin cepat prosesnya. Rencana 3 hari dia kembali. Kita cek dulu, dinas keseahtan di sana siap ndak, karena dia ODP,” beber Jarot Winarno.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved