Wabah Virus Corona

Presiden Amerika Serikat Tarik Ucapan Setelah Disindir Gubernur New York Soal 'Raja Trump'

Hanya beberapa jam setelah ucapannya soal klaim otoritas, presiden Trump mengakui bahwa dia akan bekerja dengan negara-negara bagian

Editor: Dhita Mutiasari
ERIN SCHAFF/THE NEW YORK TIMES
Presiden Amerika Serikat Tarik Ucapan Setelah Disindir Gubernur New York Soal 'Raja Trump' 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Perang pernyataan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump Gubernur New York, Andrew Cuomo masih saja terus bergulir

Trump mengatakan klaim otoritasnya sebagai presiden yang berbuntut sindiran dari Gubernur New York, Andrew Cuomo pada Senin (13/4/2020) 

Andrew pada Selasa (14/4/2020) mengatakan bahwa Trump bukanlah raja.

"Kami tidak punya Raja Trump, kami punya presiden."

Klaim otoritas Trump seputar rencana pembukaan perekonomian AS sesegera mungkin (awal Mei) menghendaki seluruh pemimpin negara bagian AS untuk mengikuti instruksinya.

Trump Tarik Dana AS untuk WHO di Tengah Pandemi Covid-19, Bagaimana Nasib Badan Kesehatan Dunia?

Ditanya tentang tanggapannya soal ucapan dari Cuomo, pada Selasa (14/4/2020) Trump menjawab dengan bercanda, "Ya, saya menyatakan diri saya raja."

Dia kemudian menambahkan, "Saya dengar dia (Andrew Cuomo) mengatakan itu," kata Trump saat rapat singkat harian satuan tugas virus corona di Gedung Putih.

Menurut Trump, Cuomo tahu bagaimana pemerintah Trump membantunya.

"Kami (telah) memberinya 2.900 tempat tidur rumah sakit, kami memberinya kapal tapi dia tidak menggunakan (itu semua)," lanjut Trump merujuk pada rumah sakit yang dibangun Angkatan Laut di Javits Center dan USNS Comfort.

Lawan Titah Trump Soal Covid-19, Gubernur New York: Saya Tidak akan Melakukannya

Trump tarik ucapan soal otoritasnya terhadap gubernur

Sebelumnya, Presiden Trump juga telah menyamakan gubernur, termasuk Cuomo, dengan "pemberontak" karena enggan mengikuti instruksinya terkait pembukaan besar-besaran di awal Mei.

Entah mengapa, setelah sindiran dilayangkan Cuomo soal Raja Trump, Trump menarik kembali klaimnya.

Hanya beberapa jam setelah ucapannya soal klaim otoritas, presiden Trump mengakui bahwa dia akan bekerja dengan negara-negara bagian untuk membuka kembali AS dari lockdown.

"Saya akan berbicara kepada semua 50 gubernur dalam waktu dekat, dan saya akan memberikan wewenang kepada masing-masing gubernur dari masing-masing negara bagian untuk menerapkan pembukaan kembali," kata Trump pada rapat hariannya.

Dia menambahkan bahwa tindakan itu akan dilakukan pada saat dan cara yang tepat untuk setiap negara bagian.

"Harinya sudah dekat," ucap Trump yang mengindikasikan bahwa beberapa negara bagian tanpa wabah yang berat akan bisa dibuka pada 1 Mei.

"Para gubernur akan umumkan ketika mereka siap," ujar Trump, "Beberapa bisa keluar (dari lockdown) benar-benar singkat. Dan kami berharap bisa melihat prosesnya. Saya pikir ini akan jadi proses yang sangat bagus."

Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana untuk kembali membuka perekonomian AS dengan mulai membuka gugur satuan tugas baru pada Selasa (14/4/2020).

Rencana itu kontroversial setelah dia dituduh mencari kekuasaan layaknya raja.

Menjelang November nanti, pemilihan presiden AS 2020 akan sangat berat bagi Trump.

Untuk itu dia sangat bersemangat dalam mengembalikan kekuatan perekonomian negaranya sesegera mungkin.

Akan tetapi, ancamannya kepada wewenang konstitusional untuk memaksa setiap pemerintah negara bagian agar mengikuti instruksinya memicu protes.

Gubernur New York, Andrew Cuomo berkata pada CNN, "Kami tidak punya raja Trump, kami punya presiden Trump."

Sejauh ini Trump telah bersikap enggan terhadap perlawanan dari pakar medis yang berpendapat bahwa relaksasi jarak sosial (social distancing) dan membiarkan orang-orang kembali bekerja sebelum waktunya akan memicu gelombang kedua virus corona.

Selama berminggu-minggu, Trump dengan tiba-tiba ingin beralih pada pembukaan perekonomian kembali, besar-besaran dan hati-hati dalam 'merelaksasi' tindakan mitigasi.

Dia berencana akan memulai pembukaan itu pada 1 Mei mendatang.

Akan tetapi, kekuatan perekonomian California dan New York yang dipimpin oleh Demokrat mengumumkan rencana pembukaan mereka sendiri.

Tindakan itu tidak memberikan akses bagi Trump untuk menentukan langkah (pembukaan di dua kota besar).

Gubernur California, Gavin Newson yang bergabung dengan Oregon dan Washington dijadwalkan untuk mengungkap rincian rencana pasca-wabah pada Selasa malam (14/4/2020).

Tidak ada ' Raja Trump'

Pada Senin (13/4/2020) saat rapat hariannya, Trump mengangkat alis ketika bersikeras bahwa dia dapat mengesampingkan gubernur negara bagian dan menentukan jadwal pembukaan perekonomian kembali.

Menurut Trump, "Ketika seseorang menjadi presiden Amerika Serikat, otoritasnya total."

"Ini total. Dan para gubernur tahu itu. Mereka tidak bisa melakukan apa pun tanpa persetujuan presiden."

Ucapan Trump itu kemudian membawa kebingungan yang sudah lama berjalan lama tentang siapa yang bertanggung jawab untuk penentuan tertinggi.

Pada mulanya, Trump telah berargumen tegas bahwa dia tidak bertanggung jawab untuk mengelola krisis.

Kini, atas sikapnya itu, dia dituduh mencari kekuatan seperti layaknya kerajaan monarki untuk mewujudkan kehendaknya.

Cuomo berkata, "Kami berpaling dari memiliki seorang raja. George Washington itu presiden, bukan Raja Washington. Jadi, presiden tidak punya wewenang total."

"Jika dia (Trump) memerintahkan saya untuk membuka kembali dengan cara yang membahayakan kesehatan masyarakat negara bagian saya, saya tak akan melakukannya," imbuh Cuomo dengan tegas.

Trump dengan cepat membalas Twitter yang mengklaim kalau Cuomo seperti menginginkan kemerdekaan. "Itu tidak akan terjadi!"

Dia bahkan membandingkan situasinya seperti di film 'Mutiny on the Bounty'.

"Pemberontakan kuno yang bagus sekali-sekali adalah hal yang menarik dan menyegarkan untuk ditonton, terutama ketika pemberontak membutuhkan banyak dari Kaptennya," ujar Trump dalam kicauannya di Twitter.

 Kandidat presiden dari Demokrat, Joe Biden bahkan turut berkicau dalam Twitternya bahwa dia tidak mencalonkan diri menjadi Raja Amerika Serikat, "Saya menghormati konstitusi, saya sudah membaca konstitusi," ujar Biden.

 
Selama wabah berlangsung, Trump selalu mengandalkan perekonomian yang kuat dan mencatat pengangguran rendah demi memenangkan suaranya untuk empat tahun ke depan.

Meski, pemerintahannya telah diguncang oleh skandal dan pemakzulan yang konstan.

Namun kini, jutaan pabrik baru banyak yang macet dan partai oposisi semakin bersatu mempertanyakan kepemimpinannya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Trump Tanggapi Pernyataan Gubernur New York Soal 'Raja Trump'", https://www.kompas.com/global/read/2020/04/16/063425370/trump-tanggapi-pernyataan-gubernur-new-york-soal-raja-trump.
Penulis : Miranti Kencana Wirawan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved