Virus Corona Masuk Kalbar
Dinas Kesehatan Sambas Waspadai Terjadinya Peningkatan ODP
Karenanya, mereka sangat mewaspadai hal tersebut, karena mengingat akan segera memasuki musim arus balik lebaran
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sambas, dr Fattah Mariyunani mengatakan sejak di tetapkannya wabah covid-19 di seluruh dunia.
Dan ditetapkannya Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Sambas, bisa saja nantinya kepulangan Pekerja Migran Indonesia, yang merupakan warga Sambas dari Malaysia, akan secara otomatis menambah jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Sambas.
Karenanya, mereka sangat mewaspadai hal tersebut, karena mengingat akan segera memasuki musim arus balik lebaran
"Misalnya yang pulang ada 30 ribu warga kita dari Malaysia, maka ODP nya bisa sekitar sepuluh persen dari jumlah tersebut, tiga ribu orang," ujarnya, Kamis (16/4/2020).
• UPDATE-Seorang Pemuka Agama Positif Corona di Singkawang dan Hasil Lab Covid-19 dr Spesialis Sudarso
Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini pihaknya di Dinas Kesehatan melalui Puskesmas-puskesmas yang ada di seluruh Kabupaten Sambas terus melakukan monitoring terhadap ODP yang ada di Kabupaten Sambas.
"Pengawasan ODP di wilayah masing-masing puskesmas InshaAllah masih bisa tertangani, ini dibantu oleh gugus tugas yang ada di kecamatan. Memang ada juga ODP yang bandel juga," paparnya.
Namun demikian, ia bersyukur sampai dengan hari ini, Kamis (16/4/2020) jumlah ODP di Kabupaten Sambas terus berkurang.
"Orang Dalam Pemantauan saat ini berjumlah 616 orang, dan Pasien Dalam Pengawasan berjumlah sembilan orang yang dirawat di RSUD Sambas sebanyak enam orang, RS Pratama dua orang dan RSUD Pemangkat satu orang," paparnya.
Kadis Kesehatan yang hadir di acara rapat dengar pendapat terkait pemulangan warga Sambas yang ada di luar negeri siang tadi mengungkapkan.
Sampai dengan saat ini satu pasien yang di nyatakan positif Covid-19 juga sudah dinyatakan sembuh dan sedang dalam masa pemulihan kesehatan.
"Masih kita konfirmasi ke provinsi apakah sudah boleh pulang, tapi dari hasil Lab terakhir dinyatakan negatif, nanti sepulang ke rumah harus isolasi mandiri lagi selama 14 hari," jelasnya.
Kedepan, mereka juga akan segera melakukan rapid test bagi ODP yang sudah memiliki usia lanjut.
"Kita juga akan lakukan rapid test kepada ODP yang rentang usia 60 tahun keatas," tutupnya. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak