Arab Saudi Tambah Utang Negara di 2020 Hingga 50% PDB, Imbas Harga Minyak Dunia Terjun Bebas?
Pemangkasan produksi minyak menambah tekanan pada pendapatan, yang sudah terpukul anjloknya harga minyak mentah.
Pemangkasan produksi tersebut berpotensi mengikis pendapatan sekira hampir 40 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 626,5 triliun, menurut analis yang memproyeksikan harga minyak secara rerata mencapai 40 dollar AS per barrel.
Adapun saat ini harga acuan minyak mentah Brent mencapai kisaran 32 dollar AS per barrel.
Pemerintah Arab Saudi pun telah tertekan oleh anjloknya harga minyak dan dampak kebijakan-kebijakan terkait pengendalian penyebaran virus corona.
• Arab Saudi Tutup Sementara Keran Umrah, Ketua DPD AMPHURI Kalbar Minta Calon Jemaah Tetap Tenang
Ini termasuk penerapan jam malam dan penutupan sarana-sarana publik di negara tersebut.
Dalam APBN tahun 2020, Arab Saudi memproyeksikan pendapatan dari minyak mencapai 513 miliar riyal atau 136,47 miliar dollar AS, setara sekira Rp 2.136 triliun.
Arab Saudi tidak mempublikasikan asumsi harga minyak dalam APBN-nya, namun para analis memprediksi asumsi harga minyak yang dipasang adalah 55 dollar AS per barrel.
Pada bulan lalu, Arab Saudi mengumumkan pemangkasan anggaran pemerintah hampir 5 persen pada tahun ini.
Pemerintah Arab Saudi pun menyatakan bakal melakukan asesmen ulang terkait belanja negara, tergantung pada perkembangan di pasar minyak dunia dan virus corona
Artikel ini juga telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Minyak Masih Anjlok, Arab Saudi Cari Utang", https://money.kompas.com/read/2020/04/14/184320926/harga-minyak-masih-anjlok-arab-saudi-cari-utang?
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838