Virus Corona Masuk Kalbar

Kerabat PDP yang Meninggal Dunia di Ketapang Minta Warga Tidak Menstigma Almarhum

Surat keterangan kematian sudah keluar dan almahyum dinyatakan penyebab meninggalnya gagal jantung

Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Zulkifli
IST/asmaraku/net
karangan bunga duka cita_Keluarga berharap masyarakat tidak menstigma 1 PDP yang meninggal di Ketapang belum lama ini. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Sementara itu satu di antara kerabat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia di RSUD Agoesdjam Ketapang, NS meminta agar masyarakat tidak menstigma, lantaran almarhum meninggal karena gagal jantung sesuai dengan surat keterangan dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agoesdjam Ketapang.

“Surat keterangan kematian sudah keluar dan almahum dinyatakan penyebab meninggalnya gagal jantung,” kata NS, Senin (13/04/2020).

NS juga menjelaskan bahwa almarhum sendiri memang mengidap penyakit gondok beracun atau teroit selama delapan tahun belakangan, bahkan sejak tiga bulan terakhir almarhum sudah beristirahat total akibat sakit yang dideritanya.

“Almarhum tidak ada riwayat pergi ke daerah terpapar Covid-19.

Bahkan sejak 3 bulan terakhir hanya istirahat dirumah akibat sakit gondok tersebut.

Hanya saja karena kondisi semakin parah dan ada sesak nafas kemudian almarhum dianjurkan ke Dokter Sony yang merupakan dokter biasa mengobati almarhum untuk dirujuk," jelasnya.

Polresta Pontianak Bantu 5 Ton Beras, Kombes Pol Komarudin : Ini Hasil Donasi Personel

Sebut Alami Sejumlah Kendala, Dissos Kalbar Sudah Salurkan 50 Persen Bantuan Beras se-Kalbar

Setelah dirujuk ke Agoesdjam pada Minggu (12/04) dikatakan NS sekitar pukul 21.15 Wib almarhum pun menghembuskan nafas terakhirnya dirumah sakit.

Lebih lanjut NS mengatakan bahwa beberapa hari sebelum meninggal, pihak keluarga juga sempat dipanggil oleh dokter ahli jantung bahwa hal terburuk yang mungkin terjadi adalah gagal jantung akibat dari penyakit gondok beracun yang diderita almarhum.

“Hanya saja karena kondisi di negara kita sedang ada wabah seperti ini, kebetulan almarhum ada gejala sesak nafas kemudian pihak keluarga diminta mengikuti prosedur yang sudah ada termasuk pemakamannya,” ujarnya.

Atas kejadian itu maka ia meminta masyarakat untuk tidak berpikir atau beropini sendiri mengingat almarhum memiliki riwayat sakit. Bahkan keluarga almarhum telah dilakukan rapid test yang hasilnya semuanya menunjukkan non reaktif.

“Sedangkan untuk hasil tes swab almarhum masih menunggu hasil dari laboratorium Jakarta yang sudah dikirim sehingga masyarakat jangan sampai menduga-duga atau beropini atas sesuatu yang belum diketahui,” pungkasnya. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved