IKA Undip Bantu Sediakan Bahan Baku Hand Sanitizer ke Fakultas Teknik UNTAN untuk Diolah
Namun, ditengah situasi pandemi seperti ini membuat hand sanitizer menjadi langka dan sulit didapat.
Penulis: David Nurfianto | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Hand Sanitizer saat ini menjadi salah satu kebutuhan masyarakat dalam mengantisipasi penyebaran wabah virus Corona atau Covid-19 yang saat ini sedang merebak.
Namun, ditengah situasi pandemi seperti ini membuat hand sanitizer menjadi langka dan sulit didapat.
Kondisi tersebut langsung menjadi perhatian dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Alumni Universitas Diponegoro (IKA UNDIP) wilayah Kalimantan Barat.
DPD IKA Undip berinisiatif ikut membantu menyediakan bahan baku pembuatan hand sanitizer berupa alkohol yang nantinya akan diproses oleh pihak Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak.
"Sebetulnya kita mengirim material ini, karena kita dengar Untan kesulitan mencari materialnya, dan juga hand sanitizer ini sulit diperoleh," ungkap Christ, Wakil Ketua IKA Undip Kalbar Senin (10/04/2020).
"Sedangkan kalau kita bisa menemukan bahan bakunya, membuatnya tidak susah. Dan sebetulnya ini hanya untuk memicu, artinya nanti seandainya ingin mencari hand sanitizer yang sebetulnya susah didapat, kita bisa membeli bahan baku dan semuanya saja lalu nanti akan di proses di Untan," lanjutnya.
• Rapid Test Warga Terjaring Razia, Diskes Kota Pontianak Pelajari Pola Penyebaran Covid-19
Ia menyampaikan, produksi hand sanitizer yang diproses oleh pihak UNTAN juga berstandar WHO atau World Health Organization.
Dalam bahan baku pembuatan hand sanitizer inipula, Christ mengungkapkan, IKA Undip juga memberikan alkohol dengan kualitas food grade.
"Untuk mencari sumber alkohol ini yang sulit. Lalu bahan kedua adalah Gliserin. Gliserin juga susah didapat di sini, padahal Gliserin ini adalah produk CPO, kita punya CPO banyak. Kalau ada pengolahan lebih lanjut dari CPO, kita akan mudah mendapat Gliserin," paparnya.
"Kemudian ada hidrogen preogsida, salah satu campurannya yang bisa menghancurkan DNA segala macam," terangnya.
Dari bahan baku yang diberikan sebanyak 200 liter, Nantinya setelah dicampur dan diproses akan bisa menghasilkan kurang lebih 240 liter hand sanitizer.
Christ juga menuturkan, setelah hand sanitizer ini selesai diproduksi, akan langsung disalurkan kepada masyarakat dan aparat hukum berjaga seperti TNI/Polri.
"Kami ingin penyakit ini dapat teratasi dan tidak menyebar ke mana pun. Karena ini wabah yang sangat merugikan kita semua, baik dari kalangan bawah hingga kalangan atas sangat merasakan dampak ini,"
"Maka dari itu kemudian dari IKA Undip, kita akan mengkhususkan kali ini, kita sumbangkan hand sanitizer ini ke TNI/Polri, mungkin berikutnya lagi baru ke masyarakat," ucapnya.
Lanjutnya selain IKA Undip Kalbar, dalam bantuan ini juga melibatkan Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Kalimantan Barat.
Mansyur selaku perwakilan REI Kalbar menyampaikan, dari situasi pandemi ini sangat banyak yang merasakan dampaknya.
Dikatakannya, dari bantuan ini menjadi awal REI Kalbar dalam membantu sesama.
"Hal ini dampak nya dirasakan oleh semua orang, semua lini, saya pikir yang perlu kita bantu. Yang persediaan mereka terbatas, nah kita akan memberikan sedikit dari pada mereka tidak ada sama sekali hand sanitizer tadi,"lanjutnya.
"Nah untuk sementara ke depan kita dari Rei tidak hanya membantu dalam hand sanitizer, ke depan kita juga akan membagikan bantuan dalam bentuk sembako. Dan kami lagi menyiapkan formatnya," pungkasnya.

Mendapatkan bantuan berupa cairan alkohol sebagai bahan utama pembuatan hand sanitizer membuat Dekan Fakultas Teknik merasa bersyukur dan mengapresiasi langkah baik yang dilakukan oleh IKA Undip dan Pengusaha REI.
"Kami sangat merasa terbantu dengan adanya pemberian alkohol dari IKA Undip dan Pengusaha REI karena saat ini bahan baku pembuatan hand sanitizer sangat langka terutama alkohol sebagai bahan baku utama" ungkap Rustamaji, Dekan Fakultas Teknik Untan.
Lebih lanjut Rustamaji mengatakan sementara laboratorium teknik industri sudah membuat alat untuk mengolah hand sanitizer itu secara mesin yang bisa digunakan sebanyak 10 kali dalam 1 hari.
"Untuk pembuatannya kami sudah menggunakan metode mesineri dengan alat yang merupakan hasil karya dari prodi Teknik Industri dengan kapasitas mesin 100 liter dalam sekali pembuatan" lanjutnya.
Meski mesin mampu menghasilkan produk hand sanitizer dalam jumlah besar ,tapi semua juga tergantung dengan ketersediaan dari bahan baku pembuatannya.
"Hanya saja teman- teman di lapangan melaporkan kepada saya, kalau tidak bisa lagi memperoleh alkohol. Sehingga adanya bantuan dari masyarakat yang tergabung dalam IKA Undip, pengusaha REI, serta seluruh pihak yang bisa memberikan bahan baku seperti ini sangat membantu sekali" paparnya.
Rustamaji juga menyampaikan agar saling bekerja sama agar wabah Covid-19 segera terlewati dan bersama-sama melawan dan menganggulangi pandemi yang masih terus terjadi.
"Memang kita harus mengimplementasikan jargon bersama kita melawan covid. Jadi tidak bisa sendiri-sendiri, semua bersatu padu untuk bisa mewujudkan bentuk dan kiprah bagi penanggulan pandemi Covid-19 ini" pungkasnya. (Gun)