Wabah Virus Corona
Update Covid-19 China - Provinsi Heilongjiang, Jadi Medan Perang Baru Lawan Virus Corona Pasca Hubei
Pasca Provinsi Hubei, Heilongjiang, yang berbatasan dengan Rusia menjadi kawasan yang banyak ditemukan kasus covid-19 baru.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BEIJING - Provinsi Heilongjiang, Timur Laut China seolah menjadi medan perang baru bagi China melawan virus corona.
Pasca Provinsi Hubei, Heilongjiang, yang berbatasan dengan Rusia menjadi kawasan yang banyak ditemukan kasus covid-19 baru.
Pasalnya, China melaporkan jumlah kasus harian baru tertinggi dalam hampir enam minggu terakhir.
Pendorongnya, adalah para pelancong yang terinfeksi dari luar negeri.
• Vietnam Nol Kasus Kematian Covid-19, Respons Awal Hebat Dinilai WHO Jadi Cara Atasi Virus Corona
Tiongkok khawatir peningkatan kasus impor bisa memicu gelombang kedua wabah virus corona, dan mendorong negeri tembok raksasa kembali ke kondisi kehidupan yang lumpuh.
Sebanyak 108 kasus baru virus corona terkonfirmasi di China pada Minggu (12/4/2020) kemarin.
Angka itu naik dari 99 kasus sehari sebelumnya, dan kasus harian tertinggi sejak 5 Maret dengan 143 kasus.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan, dari kasus baru, sebanyak 98 kasus impor, rekor baru.
Sebanyak 49 warga Tiongkok yang memasuki Heilongjiang dari Rusia positif Covid-19.
Jumlah total kasus terkonfirmasi di China sekarang mencapai 82.160.
Sementara jumlah kematian bertambah dua menjadi 3.341 orang. Kedua kematian berasal dari Hubei.
• Kapolsek Seluas Salurkan Bantuan Sembako kepada Warganya di Tengah Wabah Covid-19
"Kota kecil kami di sini, kami pikir adalah tempat paling aman," kata seorang warga Kota Suifenhe, yang berbatasan dengan Rusia, yang hanya memberikan nama keluarganya sebagai Zhu.
"Beberapa warga Tionghoa ingin untuk kembali, tetapi itu tidak terlalu masuk akal, untuk apa mereka datang ke sini?" ujarnya dikutip Kontan.co.id dilansir Reuters.
Meski jumlah infeksi harian di seluruh China menurun tajam dari puncak epidemi pada Februari, Tiongkok memiliki jumlah kasus harian merayap lebih tinggi setelah mencapai palung pada 12 Maret karena peningkatan kasus impor.
Kota-kota China di dekat perbatasan dengan Rusia memperketat kontrol perbatasan dan memberlakukan karantina yang lebih ketat sebagai respons terhadap masuknya pelancong yang terinfeksi dari negeri beruang merah.