DPRD Apresiasi Langkah Dinas Kesehatan Provinsi Lakukan Rapid Test

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Langkah yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi untuk melakukan Rapid Test Covid-19 masal kepada masyarakat yang berumur 60 tahun dan memiliki penyakit kronis diapresiasi oleh DPRD Provinsi Kalbar.

Satu di antaranya Ir H Suriansyah Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar mengungkapkan dirinya mengapresiasi langkah tersebut.

"Kita apresiasi usaha yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar tentang Rapid Test Covid-19 itu, itu sudah cukup baik, artinya mereka sudah berinisiatif untuk menghentikan Pandemi ini," ungkap Ir H Suriansyah kepada wartawan Tribunpontianak, Sabtu (11/04/2020).

Meskipun demikian, Suriansyah berharap Rapid Test tersebut tidak hanya dilakukan untuk orang tua saja, namun juga masyarakat lain.

"Cuma memang masih banyak pihak yang perlu secara pro-aktif didatangi, misalnya di kampus, sekolah, instansi pemerintah, seharusnya bisa di periksa juga, sehingga bisa lebih jauh mengetahui penyebaran dari virus Covid-19 ini," ungkap Suriansyah.

Terkait dengan komunitas pedagang kaki lima, atau pekerja kecil, ini juga harus mendapatkan kesempatan untuk Rapid Tes tersebut.

"Karena mereka juga berharap bisa melakukan pegetesan segera, dan mengetahui status mereka terhadap Covid-19 ini," lanjutnya

"Jadi apa yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi ini sudah cukup baik tapi alangkah lebih baiknya kalau dilaksanakan secara masif ke seluruh masyarakat di Kalbar. Sehingga penyebaran virus di Kalbar ini bisa kita kendalikan," ungkap Suriansyah.

Selain Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar, apresiasi juga diberikan oleh Ir. H Prabasa Anantatur, MH Anggota DPRD Kalbar. Ia mengungkapkan hal tersebut menunjukan keseriusan Pemerintah Provinsi Kalbar menghadapi Pandemi Corona ini, meskipun dengan sedikit catatan.

"Ya saya sangat mengapresiasi, disini menunjukan keseriusan pemerintah daerah, bagaimana kita mencegah virus Covid-19 ini diseluruh masyarakat Kalbar. Apalagi yang akan dites ini adalah masyarakat yang umurnya 60 tahun keatas dan punya penyakit-penyakit kronis," ungkap Prabasa Anantatur.

  • Polisi Ajak Ansor Kapuas Hulu Kerjasama Bagikan Sembako Dampak Covid-19

Ia berpesan agar Pemerintah terus memberikan sosialisasi tentang program ini, untuk berjaga-jaga agar masyarakat tidak salah paham. Hal tersebut ia sampaikan atas kekhawatirannya terhadap masyarakat daerah yang akan langsung datang ke Pontianak tanpa mendaftar terlebih dahulu melalui pesan Whatsapp (WA).

"Hal ini sangat harus disosialisasikan kepada masyarakat, ini kan se-Kalimantan Barat ya. Jadi harus benar-benar disosialisaikan. Pertana jangan sampai mereka langsung pergi ke Pontianak tanpa daftar terdahulu, nantinya mereka malah ndak bisa tes karena belum terdaftar," ungkap Prabasa.

"Yang kedua jangan sampai mereka berbondong-bondong datang ke Pontianak untuk lakukan Rapid Test. Malah nanti berkumpul-kumpul pakai mobil kan, lalu ilang Socisial Distancing dan Physical Distancing-nya. Harus betul-betul mekanismenya,” lanjutnya.

Ia berharap mudah-mudahan masyarakat kita paham, yang dipriksa ini untuk kalangan yang udah tua, yang rentan dengan penyakit.

Kemudian harus mandaftar dulu, jangan asal datang ke tempat test sebelum daftar, nanti malah ndak dilayani karena belum daftar. 

Ia juga berharap Rapid Test tersebut dapat ditambahkan. Meskipun demikian ia memahami saat ini yang di prioritaskan adalah masyarakat yang rentan.

"Mudah-mudahan juga Rapid Test nya ditambah terus oleh Pemerintah, tentunya kalau 100 Ribu Rapid Test itu pasti lah kurang, tapi kita mengerti, karena yang diutamakan itu yang benar-benar rentan dengan penyakit ini. Termasuk juga tenaga-tenaga kesehatan dan tenaga medis, mereka juga sangat rentan," tukas Prabasa Anantatur.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID