'Berkah' untuk Gamers, Cloud Gaming Service Google Stadia Pro Kini Digratiskan 2 Bulan Saat Covid-19
Menariknya, pembebasan biaya langganan Stadia Pro berlaku untuk pengguna baru maupun para pelanggan lama.
Butuh Internet Kencang
Karena Stadia merupakan sebuah layanan cloud gaming, maka pemain tidak membutuhkan perangkat konsol (hardware) apapun untuk dapat memainkannya.
Hanya saja, Stadia mensyaratkan internet berkecepatan tinggi.
Seberapa Cepat?
VP Google Phil Harrison menyebutkan angka 25 Mbps.
"Meskipun, sebenarnya kami hanya menggunakan rata-rata 20 Mbps untuk mendapatkan (resolusi) 1080p dan frame rate 60 FPS," katanya, dirangkum KompasTekno dari Gamespot, Senin (25/3/2019).
Angka itu mungkin realistis di negara-negara maju macam Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang, tapi agaknya sulit dicapai di negara berkembang seperti Indonesia.
Sementara untuk memainkan game di resolusi 4K dengan frame rate yang sama, pengguna harus memiliki kecepatan Internet mencapai 30 Mbps.
• Asik Main Game Online Saat Jam Sekolah, Pelajar SMA di Putussibau Ditangkap Satpol PP
Bukan hanya masalah kecepatan, latency atau ping juga menjadi sebuah sorotan ketika menikmati konten apapun dalam bentuk streaming.
Ini artinya, pemain yang ingin menggunakan Google Stadia, selain internetnya cepat, harus memiliki koneksi internet stabil untuk menghindari buffering atau lag yang mengganggu jalannya permainan.
Gamenya sendiri bakal dijalankan di komputer data center milik Google yang telah disebutkan tadi.
Lalu, pemain cukup melakukan streaming dari peramban Google Chrome di tablet, PC, atau smartphone.
Pengguna juga bisa menjalankan layanan Stadia di perangkat TV yang dibekali dengan Chromecast.
Uniknya, pemain juga bisa berpindah-pindah perangkat sesuai keinginan, misalnya main di PC, lalu dilanjutkan di tablet.
Punya "kontroller" sendiri Untuk menunjang pengalaman menggunakan layanan cloud gaming ini, Google juga memperkenalkan sebuah controller yang dapat terhubung dengan layanan Stadia melalui WiFi.