Wabah Virus Corona
Raja Salman dan Putra Mahkota Asingkan Diri ke Pulau di Laut Merah, 150 Bangsawan Tertular Corona
Menurut dokter dan orang-orang dekat, keluarga kerajaan termasuk ribuan pangeran sering melakukan perjalanan rutin ke Eropa.
Arab Saudi hanya mampu melakukan pengujian terbatas.
MENGUNCI AREA
Kasus pertama yang diakui kerajaan adalah seorang Saudi yang telah pulang ke rumah setelah mengunjungi Iran.
Setelah beberapa kasus serupa terdeteksi, pemerintah Saudi merespons dengan mengunci area di provinsi timur kerajaan.
Sebelum kasus pertama dilaporkan, pemerintah telah membatasi perjalanan ke Arab Saudi serta menutup tempat suci di Mekah dan Madinah.
Semua kota besar di Arab Saudi juga telah dikunci atau lockdown.
Pihak berwenang sekarang telah menghentikan semua perjalanan udara dan darat, baik antar provinsi maupun ke luar.
Mereka juga mengindikasikan akan membatalkan haji yang dijadwalkan dilaksanakan musim panas ini.
Tiga dokter yang memiliki hubungan dengan rumah sakit di kerajaan itu mengatakan wabah terbesar terjadi di kalangan non-Saudi.
• BREAKING NEWS - Kabar Duka! Tiga PDP Covid-19 Kalbar di RSUD Soedarso Meninggal Dunia Dalam Sehari
Buruh migran dari Asia Tenggara atau negara-negara Arab miskin membentuk sekitar sepertiga dari populasi kerajaan, yakni sekitar 33 juta.
Sebagian besar hidup berdesakan bersama di kamp-kamp besar, tidur berdesakan, pergi kerja dengan bus.
Kondisi-kondisi itu ideal untuk penularan virus.
Menteri Kesehatan Tawfiq al-Rabiah memperingatkan bahwa epidemi baru saja dimulai.
Jumlah infeksi selama beberapa pekan ke depan akan berkisar dari 10.000-200.000 kasus.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Raja Salman Mengasingkan Diri, 150 Anggota Kerajaan Saudi Positif Covid-19"