Wabah Virus Corona

CORONA Bunuh 65 Ribu Orang Eropa, UPDATE Kematian Global 89.427 Orang, 1.529.975 Kasus di 211 Negara

Di Indonesia hingga, Kamis (9/4/2020) pukul 12.00 WIB, data yang dihimpun memperlihatkan total ada 3.293 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
worldometers
Data virus corona dunia, Kamis (9/4/2020) pukul 19.19 WIB. CORONA Bunuh 65 Ribu Orang Eropa, UPDATE Kematian Global 89.427 Orang, 1.529.975 Kasus di 211 Negara. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Jumlah global kematian akibat virus corona atau covid-19 mencapai 89.427 hingga, Kamis (9/4/2020) pukul 19.19 WIB.

Mengutip data terbaru dari worldometers.info, coronavirus telah masuk ke 211 negara di dunia dan menjangkiti 1.529.975 penduduk, 89.427 meninggal dan 337.276 sembuh.

Amerika Serikar menjadi negara kasus terbanyak dengan 435.160 kasus, kemudian Spanyol 152.446, Italia 139.422, Jerman 113.296 dan Prancis 112.950 kasus.

Adapun China, negara yang menjadi sumber virus ini mencapai 81.865 kasus dengan angka kematian 3.335.

Angka kematian di China jauh lebih sedikit dibandingkan Italia yang sampai saat ini telah mencapai 17.669, negara dengan angka kematian tertinggi di dunia akibat covid-19.

ALARM Berbahaya, Dua Peneliti Jerman Ungkap Riset Mencengangkan Jumlah Kasus Virus Corona Sebenarnya

Dari data-data terbaru tersebut, coronavirus sangat ganas di Benua Biru atau Eropa.

Angka kematian di negara-negara Eropa sangat tinggi yakni mencapai 65 ribu dari total 89.427.

Bahkan kematian di Inggris (7.097 orang) masih jauh lebih banyak dari China.

Data Coronavirus Dunia, Kamis (9/4/2020) pukul 19.19 WIB:

Data virus corona dunia, Kamis (9/4/2020) pukul 19.19 WIB.
Data virus corona dunia, Kamis (9/4/2020) pukul 19.19 WIB. (worldometers)

Data selengkapnya: KLIK https://www.worldometers.info/coronavirus/#page-top

Bagaimana dengan Indonesia?

Pemerintah menyatakan bahwa masih terjadi penambahan pasien yang positif terinfeksi virus corona dan mengidap Covid-19.

Hingga Kamis (9/4/2020) pukul 12.00 WIB, data yang dihimpun memperlihatkan total ada 3.293 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Jumlah ini bertambah 337 pasien Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Kamis sore.

"Terdapat penambahan kasus baru sebanyak 337, sehingga jumlah menjadi 3.293 kasus," ujar Yurianto, dikutip dari Kompas.com.

Dia menambahkan, dalam periode yang sama juga terjadi penambahan 30 pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh.

Ancaman Virus Corona Gelombang Kedua di China, Xi Jinping Siapkan Skrenario Terburuk, 8 Kebijakan

Dengan demikian, total ada 252 pasien yang kini dinyatakan negatif virus corona setelah menjalani dua kali pemeriksaan.

Namun, pemerintah masih mengungkapkan kabar duka dengan adanya penambahan 40 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Ini menyebabkan secara akumulasi ada 280 pasien yang tutup usia setelah dinyatakan positif virus corona.

Menurut Yurianto, data ini menggambarkan masih terjadinya penularan Covid-19 di masyarakat.

Dia pun menyesali tingginya penambahan kasus baru dan jumlah pasien meninggal.

"Gambaran ini sangat menyedihkan untuk kita karena kita tahu bahwa penularan masih terus berlangsung," kata Yuri.

Menurut Yuri, data ini juga memperlihatkan kondisi masyarakat dalam seminggu terakhir yang belum patuh terhadap imbauan pemerintah.

"Data yang kita himpun hari ini menggambarkan kondisi masyarakat kita seminggu yang lalu," ucap Yurianti.

"Kita tahu meskipun masa inkubasi terpanjang adalah 14 hari, namun rata-rata 5-6 hari yang lalu," kata dia.

Imbauan pemerintah itu seperti rajin mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker saat keluar rumah, dan sebisa mungkin tidak keluar jika tidak ada kepentingan mendesak.

Selain itu, jika keluar rumah masyarakat diharapkan untuk tetap menjaga jarak atau physical distancing agar mencegah penularan terus terjadi.

Pemerintah juga telah mengeluarkan aturan agar masyarakat menggunakan masker saat berada di luar rumah.

Masyarakat diharapkan menggunakan masker kain, karena masker bedah dan masker N95 diprioritaskan untuk para petugas medis.

"Mudah-mudahan dengan menggunakan masker, kita bisa melihat hasilnya minggu depan apakah kepatuhan ini dijalankan dengan baik atau tidak," kata dia. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved