Dampak Covid-19 yang Mewabah, Harga Ikan di Kayong Utara Anjlok
Harga ikan kerapu bebek dan ikan kerapu sonok yang menjadi andalan nelayan bubu harganya terjun bebas.
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Wabah virus corona (Covid-19) berdampak buruk terhadap harga ikan di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.
Akibat pandemi itu, harga ikan turun drastis hingga 50 persen.
Seperti yang terjadi di Kepulauan Karimata, salah satu Kecamatan di Kabupaten Kayong Utara, dimana masyarakatnya mayoritas berprofesi nelayan.
Harga ikan kerapu bebek dan ikan kerapu sonok yang menjadi andalan nelayan bubu harganya terjun bebas.
Biasanya yang super dihargai ratusan ribu, kini hanya dibeli pembeli dengan harga tujuh ribu.
Untuk membantu para nelayan, Bupati Kayong Utara, Citra Duani mengambil kebijakan dengan menggandeng pengusaha coldstorage untuk membeli tangkapan nelayan.
• Satarudin Minta Pemkot Telusuri Sebab Kenaikan Harga Gula di Pontianak
"Saya sudah meminta dinas Perikanan untuk membeli hasil tangkapan nelayan, tujuannya biar harga ikan tetap stabil," jelas Bupati.
Selama lima hari di sana, Dinas Kelautan berhasil mengumpulkan sekitar 1 ton ikan dari nelayan tradisional yang ada di sana.
Ikan yang berhasil dibeli terdiri dari ikan campuran seperti ekor kuning dan ikan lainnya.
Selain membeli lansung ikan, Dinas Kelautan dan Perikanan juga menyiapkan perwakilan penampung ikan khusus di Kepulauan Karimata.
"Kita menyiapkan langkah pemasaran melalui prodak konsumen yang sudah dikemas, siap olah dan siap antar kepada pembeli," tutur Citra, Senin (7/4/2020).
Dengan kebijakan ini, Citra berharap harga ikan di tingkat nelayan dapat stabil dan tidak anjlok.
Sahroni salah satu nelayan menuturkan, penghasilannya sejak ada wabah corona dapat dikatakan lebih parah daripada musim angin kencang, kerugiannya lebih banyak.
Meski begitu, Sahroni berencana tetap berangkat melaut lagi.
Pasalnya, tidak ada pilihan pekerjaan lain.