Virus Corona Masuk Kalbar

BREAKING NEWS - Sutarmidji Meradang, Perusahaan Plat Merah Dinilai Tak Peduli Masyarakat Kalbar

Sutarmidji, menilai BUMN tidak ada kepedulian terhadap masyarakat yang saat ini tengah terdampak pandemi corona atau Covid-19.

Penulis: Syahroni | Editor: Madrosid

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalbar, Sutarmidji meradang pada perusahaan plat merah yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Kalbar.

Sutarmidji, menilai BUMN tidak ada kepedulian terhadap masyarakat yang saat ini tengah terdampak pandemi corona atau Covid-19.

Menurutnya hingga saat ini dimana dampak corona cukup luas, belum ada kelihatan dari Badan Usaha Milik Negara yang ada di Kalbar untuk membantu masyarakat sekitarnya.

"BUMN itu banyak basa-basi dan alasan, seperti harus minta izin ini, izin kesitu. Izin dengan si ini atau dengan si itu, akhirnya angin juga," ucap Sutarmidji meradang melihat BUMN tidak peduli terhadap masyarakat, Senin (6/4/2020).

Ia menyebutkan tidak mau lagi membantu BUMN, kalau perusahaan plat merah itu tak mau membantu dan tidak peduli dengan masyarakat Kalbar.

Program Mudik Gratis BUMN 2020 Batal, Ini Alasan Mudik Gratis Dihapuskan saat Wabah Virus Corona

Saat ini banyak perusahaan plat merah di Kalbar yang bergerak di berbagai sektor dan setiap tahunnya mengambil sumber daya alam di Kalbar tapi saat seperti ini tidak peduli dengan masyarakat Kalbar.

Bahkan menurutnya bisa saja izin konsesi perusahaan atau izin lainnya dicabut agar tidak lagi beroperasi di Kalbar.

Sutarmidji juga berterimakasih pada beberapa perusahaan yang sudah membantu masyarakat sekitarnya guna meringankan beban mereka.

Midji, meminta kepala daerah proaktif dalam membantu masyarakatnya.

Bahkan dirinya meminta masyarakat mencatat apa yang dilakukan oleh kepala daerahnya.

"Kepala daerah harus aktif, masyarakat liat aja, catat aja apa yang telah dibuat. Sekalipun ditunda, kan Pilkada tetap ada. Saya pantau terus daerah-daerah dan saya tugaskan orang-orang untuk memantau," ucap Midji.

Kemudian dia menjelaskan terkait penanganan corona, ada yang berbeda pandangan antara rumah sakit dengan dinas kesehatan setempat.

"Dinas kesehatan ada yang beda pandang menangani pasien yang positif, tapi bugar dengan rumah sakit dan membuat bupati bingung, padahal cukup siapkan tempat isolasi aja," ujarnya saat memberikan pandangan pada kepala daerah tingkat dua.

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved