LAYANAN Token Listrik Gratis www.pln.co.id Error, PLN Pastikan Bertahap Hingga 11 April 2020
Data terakhir PT PLN, sebanyak 8,5 juta pelanggan telah mengajukan klaim dan mendapatkan token listrik gratis serta keringanan biaya.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memberikan keringanan biaya tagihan listrik di tengah pandemi virus corona mulai terwujud.
Pemerintah memberikan keringanan bagi sejumlah pelanggan listrik PLN dalam rangka menekan dampak wabah virus corona bagi golongan masyarakat tertentu.
Jutaan pelanggan telah mengajukan klaim untuk mendapatkan token listrik gratis dan keringanan biaya listrik selama masa pandemi virus corona.
Data terakhir PT PLN, sebanyak 8,5 juta pelanggan telah mengajukan klaim dan mendapatkan token listrik gratis serta keringanan biaya.
Kebijakan ini berlaku untuk pelanggan kategori tertentu, yaitu pembebasan biaya tarif listrik bagi konsumen rumah tangga 450 volt ampere (VA) dan pemberian keringanan tagihan 50 persen kepada konsumen rumah tangga bersubsidi 900 VA.
• SITUS www.pln.co.id Sulit Diakses? PLN Lakukan Ini | Klaim Token Gratis via WhatsApp 08122-123-123
Khusus 11 juta pelanggan yang menggunakan kWh meter prabayar, pelanggan akan mendapatkan token listrik berdasarkan penggunaan terbesar selama tiga bulan terakhir.
Namun, proses klaimnya ternyata tidak berjalan mulus. Di media sosial Twitter, sejumlah pelanggan mengeluhkan beberapa hal.
Salah satunya, terjadi error atau galat saat melakukan klaim gratis maupun diskon token di laman resmi milik PLN, www.pln.co.id.
"Mohon maaf token kompensasi Anda belum tersedia dan akan diperbaharui secara bertahap paling lambat 11 April 2020," bunyi pesan error tersebut.
Keluhan lainnya juga disampaikan pengguna twitter lainnya:
Antrean Token
Senior Executive Vice President (SEVP) Dept.
Bisnis dan Pelayanan Pelanggan PLN Yuddy Setyo Wicaksono mengatakan, error tersebut terjadi karena token masih belum ter-generate.
Yuddy menjelaskan, generate token ini akan dilakukan secara bertahap hingga 11 April 2020.
"Artinya, pelanggan tersebut tokennya belum ter-generate atau masih dalam antrean," kata Yuddy saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/4/2020).