Wabah Virus Corona

Wabah Virus Corona Belum Usai, Pasar Hewan Ekstrem di Wuhan Kembali Beroperasi

Mengutip Daily Star pada Kamis (1/4/2020), pasar hewan ekstrem di Wuhan ini kini sudah beroperasi kembali seperti sedia kala.

Editor: Dhita Mutiasari
AFP/ Noel Celis
Pasar Seafood Huanan di Wuhan, Cina, yang sempat ditutup setelah diidentifikasi sebagai pusat virus baru. Wabah Virus Corona Belum Usai, Pasar Hewan Ekstrem di Wuhan Kembali Beroperasi 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID -Virus corona beberapa waktu belakangan ini menjadi perhatian masyarakat dunia.

Lebih dari dua bulan di isolasi akibat pemberlakuan lockdown, Kota Wuhan kembali dibuka sebagian.

Berbagai laporan menyebutkan bahwa orang diperbolehkan memasuki kota itu tetapi tidak diperbolehkan keluar.

Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, mengalami lebih dari 50.000 kasus coronavirus.

Sedikitnya 3.000 orang di Hubei meninggal akibat Covid-19.

Virus corona penyebab Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan pada awal Desember 2019.

Sejak itu, lebih dari 3.300 orang di sana meninggal akibat penyakit tersebut.

Rekam Jejak Awal Penyebaran Covid-19 di Pasar Seafood Wuhan, Terungkap Pasien Nol Virus Corona

Kemunculan virus ini pertama kali ditemukan di Kota Wuhan yang berjarak sekitar 1.100 km dari Beijing, China.

Seperti dilansir Xinhua visa News.com.au beberapa waktu lalu asal virus corona itu berasal dari Pasar Seafood Huanan di Wuhan.

Pasar yang kemudian ditutup sejak patogen itu menyebar dilaporkan menjual berbagai macam hewan liar mulai anak serigala, rubah, hingga burung merak.

Kini wabah Covid-19 ini menyebar ke ratusan negara lainnya. 

Meskipun dituduh sebagai pusat pandemi, tampaknya tidak ada kapoknya orang-orang China untuk kembali melanjutkan tradisi di pasar ini.

Mengutip Daily Star pada Kamis (1/4/2020), pasar hewan ekstrem di Wuhan ini kini sudah beroperasi kembali seperti sedia kala.

Pasar hewan ini awalnya dituduh sebagai pusat penyebaran virus kemudian ditutup pada januari lalu.

Hal itu terkait laporan sekelompok orang yang mendadak datang dengan gejala pneumonia setelah berkunjung ke pasar itu.

Dua Orang Terdeteksi Positif Corona Hasil Rapid Test, Keduanya Wantia Berusia di Atas 50 Tahun

Pasar itu diyakini sebagai pusat wabah karena barang yang dijual tidak lazim seperti berang-berang, landak, tikus, ular, yang sering dipamerkan disembelih di depan pelanggan.

Sementara para ahli meyakini bahwa kelelawar adalah inang utama dari virus ini, kemudian ditularkan ke hewan lain.

Terlepas dari bencana besar yang mungkin bisa datang di kemudian hari, pasar ini telah kembali beroperasi sejak Senin (30/3/2020).

Pelanggan mulai berdatangan lagi dan mulai belanja di pasar tersebut.

Akhir pekan lalu, kerumunan juga terjadi di pasar basah lain di Guilin, China Barat Daya dan Dongguan China Selatan.

Belum 100 Persen Bebas Corona, Pasar Wuhan Dikabarkan Kembali Jual Kelelawar dan Hewan Liar Lainnya

Sementara di Dongguan kelelawar laris dijual karena diyakini sebagai obat.

Seorang koresponden berbicara pada Daily Mail mengatakan, "Semua orang di sini percaya wabah telah berakhir, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan."

Pasar hewan di Wuhan kembali beroperasi setelah ditutup selama 2 bulan.
 Pasar hewan di Wuhan kembali beroperasi setelah ditutup selama 2 bulan.
 "Itu hanya masalah internasional, sekarang itu sejauh yang mereka khawatirkan," katanya.

Satu-satunya perubahan yang terjadi di pasar itu adalah, orang-orang dilarang mengambil gambar.

Pekan lalu, seorang penjual udang di pasar itu diidentifikasi salah satu kelompok pasien nol.

Wanita 57 tahun itu diidentifikasi sebagai Wei Guixian oleh Wall Street Journal, satu dari orang pertama yang di tes positif untuk penyakit ini.

Dia mulai bekerja dari pasar ketika mengembangkan gejala demam, setelah terinfeksi di toilet umum pasar itu.

Setelah merasa sakit dia mengunjungi klinik, kemudian melanjutkan bekerja kembali yang mungkin itu menjadi awal mula penyebaran.
Pasar Huanan di Wuhan, China dikabarkan kembali buka usai lockdown gegara wabah corona.
Pasar Huanan di Wuhan, China dikabarkan kembali buka usai lockdown gegara wabah corona ( kolase Tribunstyle & SCMP)
 
 
Guxian awalnya hanya merasa bahwa dia mungkin menderita flu.
"Setiap musim dingin saya sering mederita flu, tapi aku merasa lelah setelah bertahun-tahun," katanya.

Kondisinya meburuk kemudian dia pergi ke rumah sakit, dokter mengatakan semua orang yang datang memiliki gejala yang sama.

Akhirnya kasus virus corona terjadi di China sejak saat itu dan jumlahnya terus bertambah besar.
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved