Wabah Virus Corona

Donald Trump Kembali Serang China, Ragukan Data Covid-19, Bagaimana Kita Tahu Jika Itu Akurat?

Namun, Trump mengaku bahwa hubungannya dengan Beijing maupun Presiden China, Xi Jinping tetap baik meski meragukan data virus corona China.

ERIN SCHAFF/THE NEW YORK TIMES
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. 

Bahkan berdasarkan penuturan dari sejumlah pejabat telik sandi anonim, data yang dipaparkan oleh Negeri "Panda" itu palsu.

Merujuk kepada data Universitas John Hopkins, China mempublikasikan laporan bahwa angka infeksi mencapai 82.394 orang, dengan 3.316 orang meninggal.

Sementara AS melaporkan 216.722 kasus penularan dan 5.137 kematian, menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia.

Sosok Dokter Pertama Kali Ungkap Covid-19 di Wuhan China Dikabarkan Menghilang, Khawatir Ditahan

Dalam konferensi pers, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, tidak secara terang-terangan menanggapi Trump.

Dia hanya mengatakan bahwa upaya untuk menyalahkan, memfitnah, dan mendiskreditkan suatu pihak tidak akan menyelesikan situasi.

"Hanya melontarkan kebohongan bakal membuang waktu dan menimbulkan lebih banyak korban," kata Hua seraya menuding politisi yang menyebut China memalsukan data "tak punya malu". (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Trump Ragukan Data Kasus Virus Corona di China, https://www.kompas.com/global/read/2020/04/02/171026070/trump-ragukan-data-kasus-virus-corona-di-china?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved