Wabah Virus Corona

WASPADA Bagi Pengguna Lensa Kontak, Ahli Sebut Berisiko Tinggi Terjangkit Corona hingga Sarankan Ini

Para ahli memperingatkan, sebaiknya bagi yang kerap menggunakan lensa kontak segera menggantinya dengan kacamata.

Editor: Dhita Mutiasari
AFP
Ilustrasi - WASPADA Bagi Pengguna Lensa Kontak, Ahli Sebut Berisiko Tinggi Terjangkit Corona hingga Sarankan Ini 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Meluasnya penyebaran Virus Corona saat ini menjadi perhatian utama masyarakat global.

Banyak orang telah terinfeksi di seluruh dunia di mana beberapa di antaranya telah meninggal dan banyak yang telah pulih.

Para ahli medis mengatakan bahwa orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah, orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya lebih rentan terinfeksi oleh COVID-19, yang benar karena kondisi orang-orang ini semakin buruk dengan adanya virus corona.

Cara untuk mencegah terpapar virus corona covid-19 ada berbagai macam.

Mulai dari social distancing atau menjaga jarak, sering mencuci tangan dengan sabun, minimalkan menyentuh wajah, hingga meningkatkan imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan-makanan bergizi.

Hanya saja, virus ini dapat hidup di logam dan plastik selama berhari-hari.

Dari hasil penelitian disebutkan, masuknya virus corona salah satunya melalui sentuhan di bagian wajah.

Sementara itu, salah satu kalangan yang sering menyentuh wajah atau area mata adalah pengguna lensa kontak.

Tak Cukup Cuci Tangan Mencegahnya, Kebiasaan Sepele Ini Ternyata Berisiko Jadi Penyebaran Corona

Para ahli memperingatkan, sebaiknya bagi yang kerap menggunakan lensa kontak segera menggantinya dengan kacamata. 

Dilansir CNN Health (27/3/2020), juru bicara klinis untuk Akademi Oftalmologi Amerika Dr. Thomas Steinemann menjelaskan perlunya kewaspadaan para pengguna lensa kontak.

Pengguna lensa kontak tidak hanya menyentuh mata mereka untuk memasukkan dan melepas lensa mereka (dua kali atau lebih dalam sehari), mereka juga menyentuh mata serta wajah mereka jauh lebih banyak daripada orang lain.

Padahal selain menyentuh mata, pengguna lensa kontak juga menyentuh bagian lain dari tubuh.

Beberapa orang yang tidak terlalu higienis mungkin lupa mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas mengganti lensa kontak tersebut.

Gunakan kacamata

Karena itu para ahli menyarankan untuk sebaiknya mengganti lensa kontak dengan kacatama.

Hal itu karena untuk mengurangi sentuhan di wajah, kacamata dapat memberikan perlindungan yang sedikit lebih besar dari partikel virus corona yang mengambang di udara.

Meskipun, lebih mungkin penularan virus corona terjadi melalui mulut dan hidung daripada mata.

Selain itu disebutkan pula bahwa virus corona atau SARS-CoV-2 ini dapat menyebabkan konjungtivitis.

Konjungtivitis adalah peradangan pada lapisan jaringan transparan yang tipis di mata (disebut konjungtiva). Peradangan itu menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata.

Komedian Ken Shimura Meninggal Dunia Setelah Dinyatakan Positif Terinfeksi Corona

Konjungtivis merupakan suatu kondisi yang sangat menular, juga dikenal sebagai mata merah muda.

Gejala konjungtivis antara lain:

1. robek

2. gatal atau terbakar

3. penglihatan kabur

4. merah atau merah muda pada bagian putih mata

5. nanah

6. lendir dan cairan berwarna kuning yang dapat mengerak di bulu mata (seringkali membuat mata dan kelopak mata).

Konjungtiva adalah selaput lendir, seperti yang ada di bagian dalam mulut atau bagian dalam hidung.

Kondisinya lembab dan ramah untuk virus.

Ada banyak organisme yang dapat menempel pada konjungtiva atau menempel pada lensa kontak yang juga bertumpu pada konjungtiva.

Laporan dari China dan seluruh dunia menunjukkan bahwa sekitar 1 persen hingga 3 persen orang dengan Covid-19, juga menderita konjungtivitis.

Jangan panik

Para ahli menekankan, ini bukan berarti mata merah atau merah muda menjadi tanda Covid-19.

Virus corona hanya salah satu dari banyak virus yang dapat menyebabkan konjungtivitis.

Banyak virus dan bakteri penyebab flu yang bisa menyebabkan mata merah jambu seperti jamur, amoeba, dan parasit yang diambil dari perairan terkontaminasi.

Ditambah lagi ada banyak penyebab lain mata menjadi merah jambu, seperti:

1. alergi musiman

2. tembel, yang merupakan saluran mata yang tersumbat atau semacam "jerawat mata"

3. chalazion, yang merupakan peradangan kelenjar di sepanjang kelopak mata

4. blepharitis, peradangan lain atau infeksi kulit di sepanjang kelopak mata

5. iritis, radang bagian berwarna mata Anda yang disebut iris.

Kapan perlu periksa?

Meski begitu mata merah jambu atau merah menjadi salah satu tanda bahwa Anda harus menghubungi dokter.

Tapi hanya jika Anda mengalami gejala Covid-19 lainnya seperti demam, batuk, atau sesak napas.

Atau bisa juga alergi, terutama jika Anda sudah bersin dan mata serta hidung gatal.

Meski begitu tetap jaga jarak sosial atau social distancing dan menjaga kebersihan diri.

Hingga Senin (30/3/2020) pukul 10.01 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi ada 722.196.

Ada 199 negara dan wilayah di seluru dunia yang telah melaporkan Covid-19. Selain itu, pandemi juga menyebar di dua transportasi angkut Internasional, yakni Diamond Princess yang bersandar di Yokohama, Jepang dan Kapal pesiar MS Zaandam Holland America.

Dari total kasus tersebut, jumlah kematian mencapai 33.976 kasus, dan 151.766 pasien telah dinyatakan sembuh.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hindari Corona, Para Ahli Sarankan Ganti Lensa Kontak dengan Kacamata", https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/28/191000265/hindari-corona-para-ahli-sarankan-ganti-lensa-kontak-dengan-kacamata?page=all#page4.
Penulis : Nur Fitriatus Shalihah

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved