Corona Masuk Indonesia

PENELITI Ungkap Penyebab Kemunculan Virus Baru di Alam, Sebut Covid-19 Karena Ulah Manusia

Biodiversitas adalah keseluruhan gen, spesies dan ekosistem di suatu kawasan. Indonesia sangat kaya akan biodiversitas baik di daratan dan perairan

Editor: Dhita Mutiasari
Boldsky
PENELITI Ungkap Penyebab Kemunculan Virus Baru di Alam, Sebut Covid-19 Karena Ulah Manusia 

Peneliti saat ini berpikir bahwa kerusakan biodiversitas yang dibuat oleh manusia, menciptakan kondisi kemunculan mana virus baru seperti Covid-19.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Virus corona alias Covid-19 kini menjadi wabah di dunia sekaligus bencana nasional di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Jumlah kasus pasien positif virus corona semakin meningkat setiap hari, pun dengan angka kematiannya.

Kini, jumlah pasien yang terinfeksi virus corona di dunia bertambah jadi 595.952 per Sabtu (28/3/2020) pukul 08.00 WIB.

Menurut data yang dirilis worldometers.info, secara global, virus yang berasal dari Wuhan, China itu telah menyebar di 199 negara dan dua kapal.

Sementara angka kematian akibat virus corona kini menjadi 27.341 atau sekitar 17 persen dari jumlah kasus.

Di sisi lain, pasien yang sembuh setelah terinfeksi virus corona juga terus mengalami peningkatan.

Sebanyak 133.057 pasien atau 83 persen pasien yang terjangkit virus corona, berhasil sembuh.

Para peneliti meyakini Covid-19 muncul karena biodiversitas atau keanekaragaman hayati rusak. 

Biodiversitas adalah keseluruhan gen, spesies dan ekosistem di suatu kawasan. Indonesia sangat kaya akan biodiversitas baik di daratan maupun di perairannya.

Hal ini disampaikan oleh Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat, Veteriner, dan Karantina Hewan, drh. Tri Satya Putri Naipospos, Mphil, PhD.

KISAH Pilu Anak Korban Meninggal Akibat Virus Corona Kehilangan Kedua Orangtua Selang 2 Hari

"Kalau ada penyakit zoonotik (penyakit yang menular dari hewan ke manusia) tersebar, ini berarti adanya penyebaran dari inang alaminya," kata Tata sapaan akrabnya dalam diskusi online Kampanye Global Earth Hour 2020, Jumat (27/3/2020).

Disebutkan oleh Tata, virus corona adalah salah satu contoh patogen dari spesies kelelawar yang melompat ke inang barunya yang lain, yaitu trenggiling, sebagai perantaranya.

"Meski belum diketahui pasti bagaimana Covid-19 ini bisa menginfeksi manusia tapi trenggiling dipercaya inang perantaranya," ujar dia.

Keadaan ini juga diperburuk oleh perdagangan satwa liar, kerusakan habitat, dan perubahan iklim, hingga akhirnya patogen ini dapat menyerang manusia.

Terjadi Wabah Corona, Dandim Sebut Terus Tingkatkan Koordinasi di Perbatasan RI-Malaysia

Kerusakan biodiversitas jadi faktor pemicu Covid-19

Dikatakan Tata, sekitar satu atau dua dekade yang lalu, hutan tropis dan lingkungan alami yang utuh masih dipenuhi satwa liar eksotik yang bisa mengancam manusia.

Satwa liar eksotik menyembunyikan virus dan patogen lain yang menyebabkan penyakit baru seperti Ebola, HIV, dan demam berdarah (dengue).

Inilah yang disebut ancaman.

Mengenai Covid-19, patogen atau virus yang berasal dari hewan kelelawar dapat menginfeksi manusia karena terjadi lompatan virus antar spesies.

Dijelaskan Tata, peristiwa seperti Covid-19 ini dapat terjadi apabila manusia berburu satwa liar atau merusak habitatnya, sehingga virus dan patogen lainnya melompat antar spesies.

Selain itu juga, peristiwa melompatnya virus zoonotik kerap dihubungkan dengan perubahan lingkungan dan perilaku manusia.

Di antaranya adalah gangguan terhadap hutan alami seperti berikut.

1. Penebangan kayu

2. Penambangan

3. Jalan yang dibangun melalui lokasi terpencil

4. Urbanisasi yang cepat

5. Pertumbuhan penduduk

6. Perdagangan satwa liar

7. Perburuan satwa liar

Beberapa hal inilah yang diyakini dapat membuat orang lebih dekat dengan spesies hewan, sesuatu yang mungkin belum pernah terjadi sebelumnya.

Sejumlah peneliti saat ini berpikir bahwa kerusakan biodiversitas yang dibuat oleh manusia, menciptakan kondisi di mana virus baru seperti Covid-19 muncul, dengan dampak kesehatan dan ekonomi yang sama besarnya baik di negara kaya maupun negara miskin.

"Para peneliti meyakini Covid-19 dianggap dipicu dari kerusakan biodiversitas ini terjadi. Bukan satwa liar yang harus dimusnahkan, tapi manusialah yang harus menjaga keseimbangan alam," tegasnya.

Sebagai manusia yang memiliki akal dan pengetahuan, kata dia, sebaiknya kita berupaya untuk tidak merusak habitat alami satwa liar ini, karena potensi penyakit zoonotik lainnya bisa dan mungkin saja terjadi di masa yang akan datang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rusaknya Biodiversitas karena Ulah Manusia Picu Munculnya Covid-19", https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/28/130300823/rusaknya-biodiversitas-karena-ulah-manusia-picu-munculnya-covid-19?page=all#page3.
Penulis : Ellyvon Pranita

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved