Merasa Alami Gejala Virus Corona, Bisa Jadi Kena Gangguan Seperti Ini, Ada Negatif dan Positif

Di saat kita sedang mengalami situasi pandemi virus corona seperti sekarang, kecemasan berlebihan mudah menghampiri hidup kita.

Editor: Safruddin
Net
Ilustrasi: Merasa alami gejala virus corona, itu tandanya anda mengalami psikosomatis. Tidak menular secara fisik, penyakit ini menular secara emosional. 

1. Membaca berita dari sumber terpecaya Hindari sumber berita yang hanya mengundang ketakutan.

Sebaiknya, kita memilih sumber berita dari media atau laman kesehatan terpecaya yang memberikan cara tepat mengenai pencegahan atau perlindungan diri dari penyakit.

Selain itu, batasi akses berita yang memberitakan seberapa cepat suatu penyakit menyebar atau berapa banyak pertambahan pasien setiap harinya.

Terlalu banyak mengakses berita tersebut hanya meningkatkan kecemasan kita.

2. Fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan Selalu ada beberapa langkah yang dapat kita ambil untuk mengurangi risiko, seperti rajin mencuci tangan atau membatasi aktivitas di luar rumah.

Cara tersebut dapat membantu kita untuk fokus pada faktor-faktor yang bisa kita kendalikan.

Namun, pastikan langkah pencegahan yang kita ambil berasal daru sumber terpecaya. Banyak orang mengambil langkah pencegahan yang justru bisa berakibat fatal pada kesehatan.

Sebaiknya, kita tidak melakukan langkah pencegahan hanya karena terpengaruh orang lain tanpa sumber yang jelas.

3. Lakukan perawatan diri Perawatan diri yang baik juga membuat sistem kekebalan tubuh tetap kuat. Oleh karena itu, kita harus mengonsumsi makanan berigizi seimbang, tidur yang cukup, dan melakukan aktivitas yang menenangkan agar tetap sehat secara fisik dan mental.

Jika kesehatan mental kita mulai terganggu, sebaiknya kita segera mencari bantuan profesional.

Mengelola stres. Di tengah pandemi virus corona jenis baru seperti saat ini, banyak orang mulai merasa stres.

Padahal, stres dapat memengaruhi sistem imunitas tubuh manusia. Saat stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol dalam jumlah tinggi.

Akibatnya, tubuh mengalami peradangan yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, stres juga dapat menurunkan kadar limfosit atau sel darah putih yang membantu melawan infeksi.

Semakin rendah tingkat limfosit, semakin tinggi risiko kita terkena virus.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved