Terpuruk Selama 3 Bulan, China Berhasil Temukan Titik Terang Terkait Virus Corona
Kini tak hanya China saja yang menerima dampak menakutkan dari virus corona, bahkan seluruh dunia terkena dampak mengkhawatirkan tersebut.
Sejauh ini kasus ini membuat China mengkonfirmasi menjadi 80.928 kata otoritas kesehatan dalam sebuah pernyataan.
Sementara korban tewas di China tercatat berjumlah 3.245 orang pada Rabu (18/3).
Sebelumnya, otoritas China mengambil langkah signifikan memberlakukan lockdown atau isolasi diri pada sekitar 11 juta penduduk Wuhan sejak 23 Januari.
Seluruh warganya dipaksa meninggalkan kegiatan di luar rumah dan pegerakan warganya diawasi oleh pemerintah.
Kini, semenjak kabar baik itu diumumkan ke seluruh dunia, kota Wuhan mulai menata diri dan berangsur-angsur pulih.
Seperti dinyatakan oleh Presiden China Xi Jinping pada 10 Maret 2020 lalu.
"Semua bisa teratasi," ucap Xi saat pertama kali mengunjungi Wuhan, sejak kota tersebut dilanda virus corona.
Provinsi Hubei juga mulai menata diri mereka mengumumkan bahwa perlahan sudah mulai membuka perbatasannya.
Kemudian, orang-orang sudah mulai kembali normal, ada yang bekerja, ke sekolah, dan beberapa tempat sudah dibuka kembali.
Baca Juga: Tak Mungkin Paksa Siswa Laksanakan UN di Bawah Ancaman Virus Corona, Mendikbud Tiadakan Ujian Nasional, Kelulusan Ditentukan dari Nilai Rapor
Meski demikian, kasus impor corona melonjak, seperti yang dilaporkan di awal, 34 kasus pasien virus corona bertambah dalam waktu 24 jam.
Mengutip Xinhua News Agency, hingga Rabu (18/3) sebanyak 189 orang kasus impor terjadi di China.
Hal itu dikhawatirkan menghambat kemajuan China dalam melawan virus corona.
Sejauh ini situasi China lebih baik daripada sebelumnya, namun kasus terparah justru tercatat di Italia, ratusan ribu orang dinyatakan terinfeksi virus corona, sementara lebih dari 2.000 orang meninggal dunia.